Sleman, Dexpert.co.id – Adopsi AI di XL Axiata mulai dilakukan sejak 4 tahun belakangan. Saat ini, perusahaan telah melakukan implementasi AI dalam berbagai sektor operasional.
Di sisi dampak pemanfaatan AI, teknologi kecerdasan buatan disebut mampu meningkatkan efisiensi biaya hingga 20-25 persen.
“Kurang lebih dari banyak use case, 20 sampai 25 persen cost optimalisasi, jadi pada saat setiap kali kita melakukan use case,” ujar Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer, Yessie D. Yosetya saat media gathering XL Axiata di Sleman, Yogyakarta, Rabu (23/10/2024) malam.
Lebih lanjut ia menjelaskan salah satu implementasi AI di XL Axiata, yakni pada sisi jaringan. Menurut Yessie, AI berperan dalam pemeliharaan jaringan yang prediktif, manajemen lalu lintas real-time, dan perencanaan jaringan otonom.
Hal ini memungkinkan XL Axiata untuk meningkatkan keandalan layanan dan mengurangi waktu henti (down time).
Selanjutnya pada sisi pelayanan pelanggan, XL Axiata memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi. Solusi berbasis AI memungkinkan XL Axiata untuk memberikan dukungan pelanggan yang dipersonalisasi dan instan.
Sebagai gambaran, dengan AI, rata-rata waktu penanganan keluhan pelanggan bisa berkurang hingga 50%.
Dengan AI, XL Axiata juga mampu meningkatkan juga efisiensi operasional. Penerapan AI memungkinkan otomatisasi berbagai proses seperti penjualan, layanan, dan onboarding pelanggan, mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.
XL Axiata juga memanfaatkan AI untuk mengekstraksi insight dari big data. Hal ini membuka peluang sumber pendapatan baru, seperti menawarkan solusi berbasis AI kepada mitra eksternal dan industri, mengubah perusahaan menjadi perusahaan yang digerakkan oleh teknologi.
Saat ini XL Axiata memiliki sekitar 25 contoh penggunaan. Pada puncaknya, perusahaan berlogo biru itu sempat memiliki sekitar 49 contoh pengunaan. Namun setelah ditinjau ulang, banyak yang akhirnya harus diakhiri.
“Bukan artinya setiap use case yang dilakukan itu semuanya berhasil, jadi di perjalanan AI kami sempat kami pada puncaknya sekitar ada 49 use case, dan kemudian pada saat dilihat penggunaannya bagi internal user dan juga dampak bisnisnya, kalau tidak bagus kita terminate juga.” pungkasnya.
(dem/dem)
Next Article
Satu Foto Bisa Jadi ‘Deepfake’ Video Porno, Awas AI Ngeri