Jakarta – Alibaba melepas sahamnya di salah satu stasiun TV terbesar di China hanya beberapa bulan setelah dibeli. Langkah ini menyusul tekanan yang dari kampanye pemerintah China untuk mengendalikan kekuatan dan pengaruh Big Tech. Alibaba berencana menjual 5% sahamnya di Mango Excellent Media, menurut pernyataan dari perusahaan media tersebut.
Perusahaan memiliki Mango TV, yang sangat populer untuk berbagai acaranya di Cina. Jaringan televisi milik negara terbesar kedua di China, Hunan Broadcasting System, mengendalikan Mango dengan kepemilikan 56%.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Alibaba sedang mencari upaya ‘keluar’ dari kesepakatan untuk tidak menjual saham selama setahun. Raksasa e-commerce ini membeli saham Mango hanya sembilan bulan yang lalu seharga 6,2 miliar yuan (US$ 960 juta).
Berdasarkan harga saham Mango Excellent pada hari Jumat, Alibaba telah menderita kerugian nasional sekitar 2 miliar yuan (US$ 320 juta) dari investasi. Meski demikian, pernyataan tersebut tidak memberikan alasan apa pun atas rencana Alibaba untuk keluar dari Mango. Terkait hal ini, Alibaba tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Penjualan yang direncanakan datang ketika Alibaba, menghadapi tekanan politik dan peraturan yang sangat besar dari Beijing, yang telah mengintensifkan tindakan keras terhadap industri internet sejak akhir tahun lalu. Negeri tirai bambu ini, semakin khawatir tentang pengaruh yang dimiliki perusahaan teknologi swasta besar atas media, keuangan, data, dan sektor sensitif lainnya.
Pemerintah China juga menyoroti seberapa mengakarnya mereka dalam kehidupan sehari-hari di China melalui berita, aplikasi pembayaran digital, dan layanan lainnya. Sementara bisnis andalan Alibaba adalah e-commerce, perusahaan telah berkembang menjadi berbagai industri selama bertahun-tahun.
Perusahaan ini telah mengumpulkan kerajaan media besar, memiliki saham besar di media sosial atau platform video online paling populer di negara itu, seperti Weibo, Youku, Bilibili , Xiaohongshu, dan Qutoutiao, kemudian Business Network, outlet media keuangan milik negara.
Alibaba juga memiliki South China Morning Post, surat kabar berbahasa Inggris terkemuka di Hong Kong, yang dibeli pada 2015. Awal tahun ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa China telah meminta Alibaba untuk membuang aset medianya, karena para pejabat khawatir tentang pengaruhnya terhadap opini publik.
Pada bulan April, Alibaba didenda rekor US$ 2,8 miliar oleh pengawas anti-trust. Ant Group juga dikurangi ukurannya dan diperintahkan oleh regulator perbankan untuk merombak operasinya.
[Dexpert.co.id]
(rah/roy)