Jakarta, Dexpert.co.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024 tiba-tiba memanfaatkan platform TikTok untuk kampanye. Akun resminya bernama ‘@bidenhq’ muncul di TikTok sejak Minggu (11/2) waktu setempat.
Langkah Biden ini membuat geger dunia internet. Pasalnya, AS secara tegas memblokir penggunaan TikTok di lingkungan pemerintahan sejak akhir 2022.
Biden sendiri yang menandatangani aturan untuk melarang jejeran pegawai pemerintahan menginstal TikTok di perangkat mereka.
Bahkan, beberapa negara bagian di AS juga ikut melarang TikTok bagi warga sipil. Salah satunya Montana, meski mendapat berbagai protes dari masyarakat.
Alasan pemblokiran TikTok di perangkat pemerintahan AS disebabkan kekhawatiran bahwa platform tersebut membahayakan keamanan nasional. Sebab, TikTok merupakan anak usaha ByteDance yang bermarkas di China.
Selain isu keamanan gara-gara ketegangan geopolitik dengan China, ada alasan lain AS membatasi penggunaan TikTok. Pemerintah setempat menuduh TikTok menyebarkan konten online yang membahayakan kesehatan mental anak di bawah umur.
Namun, kampanye Biden di TikTok membuktikan bahwa Presiden yang masih menjabat tersebut ingin lebih relevan ke para pemilih muda, dikutip dari CNBC International, Senin (12/2/2024).
Menurut Pew Research pada akhir 2023, sepertiga masyarakat AS berusia 18-29 tahun secara reguler mengakses berita di TikTok. Angka itu jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.