Jakarta – Sistem kerja 996 sedang menjadi pembahasan hangat di China. Sistem kerja ini dinilai tidak etis dan dianggap ilegal oleh pemerintahan China.
Meski demikian, sistem kerja 996 ini sudah menjadi budaya dan standar yang tidak tertulis bagi banyak perusahaan teknologi di negara tirai bambu tersebut. Beberapa perusahaan yang menerapkan sistem kerja 996 adalah Alibaba, Pinduoduo, Kuaishou hingga raksasa telekomunikasi Huawei Technologies Co.
Pemilik Alibaba Jack Ma bahkan sangat mendukung sistem kerja ini. Sebab, ia menilai sistem kerja yang lama adalah sebuah kerja keras yang bisa membawa seseorang pada kesuksesan.
Sistem kerja ini pun telah mendapatkan banyak keluhan dan protes dari buruh sejak lama. Namun, tetap saja masih banyak perusahaan teknologi China yang menerapkan sistem kerja 996.
Lalu apakah sistem kerja 996?
Istilah 996 menggambarkan jadwal kerja yang sangat melelahkan yang banyak diadopsi oleh perusahaan teknologi di China. Dengan sistem kerja 996, waktu kerja bagi karyawan ditetapkan selama 12 jam per hari dan 6 hari seminggu atau bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam dan enam kali dalam sepekan.
Di beberapa perusahaan teknologi di China yang baru dibangun sistem kerja 996 dilakukan secara sukarela. Sebab perusahaan menilai jam kerja panjang adalah suatu kerja keras untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
Namun, sistem kerja melelahkan ini tidak hanya terjadi di perusahaan teknologi baru saja tapi juga yang sudah besar atau raksasa. Seluruh jajaran karyawan juga diharapkan bisa bekerja berjam-jam untuk menunjukkan komitmen dan dedikasi mereka kepada perusahaan.
Oleh karenanya, jam kerja 996 ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di banyak perusahaan. Sebab, seringkali karyawan masih harus bekerja meski jam resminya sudah lewat, seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (28/8/2021).
Kondisi ini membuat banyak media dan pengguna internet di China yang mengaitkan kematian banyak pekerja di China karena beban kerja yang terlalu berat. Pada 2015, diketahui seorang pengembang Tencent pingsan dan meninggal saat berjalan dengan istrinya yang sedang hamil.
Setahun kemudian, seorang wakil pemimpin redaksi forum online Tianya berusia 34 tahun mengalami serangan jantung fatal di stasiun kereta bawah tanah Beijing. Pada tahun 2018, seorang karyawan berusia 25 tahun di produsen drone DJI juga meninggal karena serangan jantung.
Namun, hingga saat ini tidak ada satupun perusahaan teknologi besar di China yang dihukum karena mendorong dan bahkan memaksa karyawannya untuk bekerja lebih lama dari jam resminya.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )