Jakarta, Dexpert.co.id – Pohon kurma tumbuh di habitat dengan suhu udara tinggi dan kelembapan rendah. Atas dasar ini, kurma tumbuh subur di daerah Timur Tengah yang dikenal beriklim panas dan banyak gurun. Praktis, wilayah Timur Tengah jadi tempat bermukim pohon kurma, tidak terkecuali Israel.
Di Israel, kurma sudah hadir sejak lama, tepatnya dari 2.000 tahun lalu. Saat itu kurma masih tumbuh liar dan mayoritas berada di daerah Yudea. Dari segi ukuran pun berukuran lebih kecil dengan panjang biji sekitar 1 cm.
Masyarakat saat itu pun menjadi kurma sebagai sumber makanan, baik itu konsumsi utama atau sebagai sarana pengobatan. Setidaknya ada 7 jenis kurma yang tumbuh, antara lain Metuselah, Hana, Adam, Judith, Boas, Yunus dan Uriel.
Singkat cerita, kurma kemudian jadi komoditas perdagangan penguasa. Mengutip Hareetz, Raja Salomo yang berkuasa pada abad ke-10 SM tercatat pernah memperdagangkan pohon kurma antara daerah kuasanya dengan Arab. Meski sudah ada sejak ribuan tahun lalu, kurma zaman dahulu berbeda jenis dengan masa kini.
Ekstensifikasi dan domestifikasi kurma yang dibawa dari Afrika Utara atau Irak pada tahun 1950-an memunculkan variasi kurma baru yang lebih besar dibanding kurma-kurma liar. Sejak saat itulah, kurma semakin tumbuh subur di Israel dan menghilangkan kurma-kurma liar yang lebih dulu muncul. Atas alasan ini, kurma Israel masa kini mirip dengan kurma-kurma yang berasal dari negara-negara Arab lain.
Sampai sekarang, mulai banyak kebun-kebun kurma di Israel. Dari kebun-kebun tersebut Israel melakukan ekspor kurma ke berbagai negara.
Bahkan, Israel tercatat sebagai salah satu negara pengekspor kurma terbesar di dunia. Sebagian produk kurma asal Israel bahkan juga masuk Indonesia.
Namun dii tengah konflik invasi Israel atas Palestina, banyak negara yang melakukan boikot terhadap kurma produksi Israel.
Artikel Selanjutnya
6 Kurma yang Ditanam Israel di Tanah Rampasan, Jangan Salah Beli!
(mfa/mfa)