Jakarta – Deputi Gubernur Bank Sentral Inggris (Bank of England) Jon Cunliffe mengingatkan bahwa cryptocurrency (uang kripto) dapat memicu krisis keuangan global, kecuali peraturan ketat pada sektor ini diperkenalkan.
Dalam pidatonya pada Rabu (13/10/2021), Jon Cunliffe menyamakan tingkat pertumbuhan pasar aset kripto dengan pasar subprime mortage. Lima tahun lalu kapitalisasi pasar aset kripto hanya US$16 miliar dan hari ini menjadi US3,2 triliun. Adapun kapitalisasi pasar subprime mortgage pada 2008 mencapai US$1,2 triliun.
“Ketika sesuatu dalam sistem keuangan tumbuh sangat cepat, dan tumbuh di ruang yang sebagian besar tidak diatur, otoritas stabilitas keuangan harus duduk dan memperhatikannya,” ujar Jon Cunliffe seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (15/10/2021).
Cunliffe mengakui pemerintah dan regulator harus berhati-hati untuk tidak bereaksi berlebihan atau mengklasifikasikan pendekatan baru sebagai “berbahaya” hanya karena kripto berbeda dari aset yang ada saat ini, dan juga mencatat teknologi kripto menawarkan prospek “perbaikan radikal” dalam layanan keuangan.
Namun, ia berpendapat meskipun risiko stabilitas keuangan terbatas untuk saat ini, aset kripto bisa menimbulkan masalah stabilitas keuangan karena mayoritas “tidak memiliki nilai intrinsik dan rentan terhadap koreksi harga besar.”
Harga uang kripto memang sangat fluktuatif. Investor dan trader bisa jadi orang kaya dalam semalam bisa pula langsung jatuh miskin. Harganya juga rentan dipermainkan oleh seseorang yang memiliki pengaruh besar seperti Elon Musk dengan satu cuitan Twitternya harga bisa naik dan turun dengan cepat.
“Dunia crypto mulai terhubung ke sistem keuangan tradisional dan kami melihat munculnya pemain dengan leverage (penggunaan dana pinjaman guna meningkatkan potensi return). Hal yang terpenting, ini terjadi di ruang yang sebagian besar tidak diatur,” kata Cunliffe.
Jon Cunliffe mengatakan risiko terhadap stabilitas keuangan dapat tumbuh dengan cepat jika pasar terus berkembang dengan kecepatan seperti itu, tetapi skala risiko tersebut akan ditentukan oleh kecepatan respons regulator dan pemerintah.
Salah satu yang disorot oleh Jon Cunliffe adalah ketika harga Bitcoin turun hampir 40% setelah insiden kesalahan sistem yang membuat data email pengguna nasabah BitMex bocor.
“Pertanyaan ke depannya adalah apa yang bisa dihasilkan dari peristiwa seperti itu, jika aset kripto ini terus tumbuh dalam skala besar, jika mereka terus menjadi lebih terintegrasi ke dalam sektor keuangan tradisional dan jika strategi investasi terus menjadi lebih kompleks?” kata Cunliffe.
Inti dari ini adalah apakah koreksi harga besar dapat diserap oleh sistem, membebani beberapa investor dengan kerugian yang besar tetapi menghindari dampak langsungnya pada ekonomi riil.
Subprime mortage adalah kredit kepemilikan rumah yang sudah dimodifikasi untuk masyarakat miskin. Produk ini dikemas menjadi produk derivatif oleh lembaga keuangan.
Subprime mortage akhirnya menjadi masalah ketika The Fed menaikkan suku bunga acuan yang membuat banyak orang miskin alami gagal bayar dan lembaga keuangan yang menerbitkan dan menjual produk derivatif dari produk ini mengalami kesulitan.
Raksasa keuangan Lehman Brothers bangkrut gara-gara produk ini. Hal ini memukul ekonomi AS dan memicu krisis keuangan 2008.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )