Jakarta, Dexpert.co.id – Telkom punya caranya sendiri untuk bisa membuat data tidak lari ke luar negeri. Salah satunya dengan membangun puluhan data center dengan berbagai kategori.
“Data center kita diam-diam sudah ada 20. Di Tanjung Karang di Lampung terbaru. Kemungkinan besar tahun ini bisa sampai 30,” kata Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia, Bogi Witjaksono dalam Profit CNBC Indonesia, Senin (28/8/2023).
Kapasitasnya ada yang di antara 51-75 megawatt dan beberapa di daerah naik menjadi 1 megawatt. Dalam 2-3 tahun, Telkom juga akan menyediakan dengan kelas 5 megawatt.
Bogi menjelaskan pembangunan cepat itu untuk meyakinkan pemain digital dunia untuk bisa hadir langsung di Indonesia. Keberadaan konten di luar negeri akan membuat cost yang dikeluarkan tidak akan efisien.
“Bayangkan semua di luar. Yang kita lakukan bagaimana pemain digital yakin di Indonesia bisa, enggak harus di luar,” jelasnya.
Tidak berhenti hanya menyediakan data center, Telkom juga mendorong konektivitas. Bogi menjelaskan pihaknya telah memisahkan data center dan infrastruktur.
Data center akan berada dalam unit khusus bernama Telkom Data Ekosistem (TDE) dan infrastruktur dengan anak perusahaannya, Telin.
Telin diberi tugas membangun infrastruktur untuk menghubungkan dengan luar negeri. Menurutnya, perjalanan perusahaan ini telah dirancang untuk jangka panjang.
“Jadi, sekarang Telin meninggalkan bisnis data center. Akan kita pisahkan bisnis khusus data center TDE (Telkom data ekosistem). Telin infrastruktur internasional,” ungkap Bogi.
Bogi menambahkan upaya ini untuk mewujudkan prediksi industri ekonomi digital yang bisa meraup Rp 4.300-4.500 triliun periode 2020-2030.
“Ini butuh infrastruktur dan tidak bisa dikerjakan seorang,” ujar dia.
Artikel Selanjutnya
Bos Telkom soal Market Cap Rp 500 Triliun : Maunya Lebih!
(npb/npb)