Jakarta, Dexpert.co.id – Raksasa chip Amerika Serikat (AS) Nvidia memilih membuat produk flagship khusus untuk pasar China. Dengan begitu perusahaan dapat mematuhi aturan kontrol ekspor dari pemerintahan Joe Biden.
Nvidia jadi salah satu yang terdampak pembatasan pengiriman chip ke China. Perusahaan mengambil langkah untuk meluncurkan chip kurang canggih ke China untuk melewati kontrol ekspor AS.
Sementara itu, tiga sumber mengatakan Nvidia tengah mengerjakan chip AI flagship terbaru. Sebelumnya pada Maret, Nvidia telah merilis seri Blackwell untuk diproduksi massal akhir tahun ini.
Blackwell menggunakan gabungan dua kotak silikon seperti sebelumnya. Seri itu dilaporkan lebih cepat dari chip yang diproduksi sebelumnya.
Chip paling canggih itu adalah B200 yang 30 kali lebih cepat dibanding pendahulunya. Termasuk lebih canggih saat menjawab dari chatbot, dikutip dari Reuters, Senin (22/7/2024).
Upaya ini dilakukan setelah pendapatan Nvidia di China menurun. Dari dua tahun lalu mencapai 26% menjadi 17% pada akhir Januari lalu, setelah AS memperluas sanksi teknologi pada China.
Penjualan H20 juga tak begitu menggembirakan pada awalnya. Chip Nvidia itu jadi paling canggih untuk pasar China sekarang dan lebih murah dari yang ditawarkan Huawei.
Namun Reuters mengutip dua sumber, penjualan H20 dari Nvidia sudah cukup berkembang pesat. SemiAnalysis memperkirakan Nvidia kemungkinan bisa menjual lebih dari 1 juta chip H20 di China sepanjang 2024.
Sementara itu AS juga nampaknya tidak akan berhenti melakukan pemblokiran teknologi ke China. Salah satunya berencana menyasar pembatasan pada Model AI tercanggih, software inti dari sistem AI buatan ChatGPT.
(dem/dem)
Next Article
Nvidia Cuan Gede, 8 Perusahaan Langsung Kecipratan