Jakarta, Dexpert.co.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid akan menggunakan aset-aset Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan masyarakat yang berupa sumber daya manusia di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu juga untuk membantu menggiatkan edukasi ataupun literasi terhadap pemahaman bahwa judi online ini adalah penipuan secara online.
Karena menurutnya, memutus situs, menutup rekening, tidak menyelesaikan masalah. Tapi yang menjadi salah satu sumber masalah adalah adiksi atau kecanduan yang sudah begitu tinggi.
“Ini yang kita mau bantu dengan edukasi agar masyarakat sadar dan, harapan kami tentu bahkan mengurangi kecanduan itu terhadap satu hal yang adalah penipuan sekali lagi apresiasi kami Pak Menko, terimakasih banyak,” kata Meutya usai bertemu dengan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Di Komdigi, kata dia, pihaknya sudah melakukan aksi pencegahan, pengawasan, baik itu melalui literasi dari yang disampaikan maupun pengawasan di ruang digital. Karena itu Komdigi mendeteksi situs dan juga nomor-nomor rekening.
“Kalau situs takedown-nya di kami. Kalau nomor rekening kami laporkan ke OJK, ke perbankan, juga ke PPAPK, yang mengawasi transaksi keuangan yang berhak melakukan blokir rekening,” ujar dia.
Untuk e-wallet, perbankan, himbara itu semua, menurutnya termasuk ranah OJK ataupun Bank Indonesia yang diharapkan bisa memberikan edukasi maupun saksi kalau perlu kepada perbankan yang tutup mata terhadap transaksi yang begitu besar.
“Kemudian juga kerjasama dengan platform yang rata-rata adalah perusahaan global teknologi raksasa, itu juga menjadi PR yang luar biasa,” kata dia.
Komdigi sendiri sudah berkomunikasi dengan platform teknologi global agar dapat mematuhi aturan yang ada di Indonesia. Menurut Meutya, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang luar biasa.
“Kita perlu bolak balik diskusi dengan mereka, untuk kemudian mencapai solusi bahwa mereka juga ikut narasi bangsa bahwa kita sedangkan menghadapi judi online. Karena aturan di negara-negara lain berbeda-beda,” ujarnya.
“Tapi sudah ada komitmen dari beberapa yang ingin juga ke kita, pak, membantu Indonesia. Itu sih mungkin beberapa. Dan juga lintas negara, pada intinya adalah kami yakin kalau kompak, kuat sebagai arahan presiden.” pungkasnya.
(fab/fab)
Next Article
Tak Cuma Perangi Judol, Ini Fokus Meutya Hafid Jadi Menteri Komdigi