Jakarta, Dexpert.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terkait potensi gempa Megathrust di Indonesia. Terutama pasca terjadinya gempa Megathrust Nankai yang mengguncang wilayah Jepang pada pekan lalu.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan setidaknya terdapat dua segmen Megathrust di Indonesia yang perlu diwaspadai. Di antaranya adalah Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).
Daryono mengatakan, kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap dua segmen Megathrust tersebut.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” ungkapnya dikutip Sabtu, (17/8/2024).
Namun demikian, masyarakat di Indonesia tidak perlu khawatir karena apa yang terjadi di Jepang dapat dipantau secara real time oleh BMKG.
“Tak perlu khawatir karena kami dapat analisis dengan cepat termasuk memodelkan tsunami yang bakal terjadi dan dampaknya menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sehingga BMKG akan segera menyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia bagian utara,” ujar Daryono.
Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, prosesing dan diseminasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.
Sejauh ini BMKG telah memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara pantai).
Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi Jepang pekan lalu mengeluarkan peringatan pertama tentang risiko gempa besar di sepanjang pantai Pasifik setelah gempa di pulau utama paling selatan, Kyushu.
Peringatan gempa Megathrust dari badan meteorologi menyatakan bahwa jika gempa dahsyat akan terjadi di masa depan, yang menghasilkan getaran kuat dan tsunami besar.
Adapun peringatan dikeluarkan setelah gempa dengan kekuatan 7,1 Skala Richter (SR) menggetarkan Laut Hyƫganada di Prefektur Miyazaki, Pulau Kyushu pada Kamis (8/8/2024).
Gempa besar Megathrust Nankai sudah diprediksi oleh BMKG di Indonesia. Sumber gempa megathrust Nankai terletak di sebelah timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku dan Kinki di Jepang Selatan.
Megathrust Nankai adalah salah satu zona ‘seismic gap’ atau zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir. Saat ini zona tersebut diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stress kerak bumi.
“Sistem Megathrust Nankai memang sangat aktif. Berdasarkan data sejarah gempa tersebut di atas dapat dikatakan bahwa zona sumber gempa ini dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo M8,0 hingga lebih di setiap satu atau dua abad,” kata Daryono.
Palung Nankai memiliki beberapa segmen Megathrust, namun jika seluruh tepian patahan tersebut tergelincir sekaligus, para ilmuwan Jepang yakin palung tersebut mampu menghasilkan gempa berkekuatan hingga M9,1.
Megathrust sendiri merupakan daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprediksi bisa pecah secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.
(fab/fab)
Next Article
BMKG Warning Gempa Megathrust Guncang RI, Tinggal Menunggu Waktu