Jakarta, Dexpert.co.id – Intelijen militer Ukraina (GUR) mengklaim bahwa Rusia menggunakan terminal Starlink yang ada di wilayah pendudukan Ukraina.
Intelijen Ukraina mengonfirmasi bahwa Rusia menggunakan Starlink setelah menyadap komunikasi radio Brigade Penyerang ke-83 Rusia, yang beroperasi di dekat kota Klishchiivka dan Andriivka di wilayah Donetsk.
Mereka mengunggah klip audio yang dikatakan menunjukkan percakapan antara dua tentara.
Perwakilan Kementerian Pertahanan Ukraina Andrii Yusov, mengatakan kepada media lokal bahwa penggunaan terminal Starlink milik SpaceX oleh Rusia bersifat sistemik.
Terminal Starlink yang terhubung ke satelit perusahaan di orbit rendah Bumi untuk menyediakan layanan internet itu dikirim ke Ukraina tak lama setelah Rusia memulai invasi dua tahun lalu. Perusahaan milik Elon Musk itu menjadi alat penting yang memfasilitasi komunikasi medan perang di Kyiv.
Konfirmasi Ukraina datang menyusul laporan media minggu ini yang mengatakan pasukan Ukraina telah mendeteksi penggunaan terminal oleh Rusia beberapa bulan lalu.
GUR Ukraina tidak merinci berapa banyak terminal yang diyakini dimiliki Rusia atau bagaimana terminal tersebut bisa diperoleh.
Starlink mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak melakukan bisnis dengan pemerintah atau militer Rusia, demikian dikutip dari Business Insider, Senin (12/2/2024).
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Starlink tidak aktif di Rusia dan belum menjual atau mengirimkan peralatan ke negara tersebut. Namun, tidak disebutkan kemungkinan penggunaan Starlink di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
“Jika SpaceX mengetahui bahwa terminal Starlink digunakan oleh pihak yang terkena sanksi atau tidak sah, kami menyelidiki klaim tersebut dan mengambil tindakan untuk menonaktifkan terminal jika dikonfirmasi,” katanya.
Namun, pasukan Rusia mungkin mengaburkan penggunaan Starlink ke SpaceX dengan mengirimkan sinyal GPS palsu, kata Bryan Clark, peneliti senior di Hudson Institute.
Musk awalnya memberikan dukungan penuhnya kepada Ukraina ketika Rusia pertama kali melakukan invasi. Saat itu SpaceX mengirimkan ribuan”terminal Starlink ke negara tersebut, namun hubungan dengan negara itu kemudian mendingin.
Salah satu orang terkaya di dunia mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 dirinya menolak permintaan Kyiv untuk mengaktifkan Starlink di dekat Krimea yang dicaplok Moskow, tempat Ukraina merencanakan serangan pesawat tak berawak terhadap angkatan laut Rusia, karena hal itu akan membuat SpaceX secara eksplisit terlibat dalam tindakan perang besar.