Jakarta, Dexpert.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan membantah isu bahwa satelit Satria 1 belum terutilisasi penuh setelah diluncurkan pada Juni 2023 lalu.
Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan, untuk satelit Satria 1, segmennya baru siap untuk melayani pada 2 Januari 2024. Sementara untuk ground segmentnya yang targetkan total berada di kisaran 37.500 titik dioperasikan secara bertahap.
“Jadi utilisasi yang akan ditingkatkan dalam road map yang udah direncanakan. Rumor bahwa itu tak terpakai itu tidak betul,” ungkap Fadhillah kepada wartawan, di Jakarta, Jumat, (8/3/2024).
Lebih jauh, Fadhillah menjelaskan bahwa kapasitas Satria-1 akan terpakai seiring dengan pertambahan jumlah remote terminal. Harapannya, dengan layanan publik tersebut, sediakan akses internet itu makin bertambah.
“Layanan publik Satria yang mungkin kita masih ingat itu akan diprioritaskan ke sekolah, puskesmas, layanan-layanan kesehatan, lalu kantor-kantor desa, dan pos-pos keamanan dan pertahanan,” kata dia.
Satelit Satria 1 diluncurkan pada Minggu (18/6) dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, atau waktu setempat atau Senin (19/06/2023) pukul 05:04 WIB waktu Indonesia.
SATRIA-1 diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX). Satelit itu merupakan satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia.
Satelit multifungsi milik Pemerintah itu akan menempati orbit 146°BT tepat di atas Pulau Papua. Pemerintah mengharapkan agar peluncuran SATRIA-1 berhasil dan bisa mendukung akselerasi transformasi digital nasional.
Asisten Deputi Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi, Kemenko Perekonomian Muksin mengatakan PSN satelit Satria 1 ini memakan anggaran hingga Rp 6,9 triliun. Satelit canggih ini, kata dia, mengorbit di ketinggian 36 ribu kilometer di atas permukaan bumi dan mampu memberikan akses internet ke seluruh Indonesia.