Jakarta – Sebuah penelitian mengungkapkan ibu menyusui yang terinfeksi virus Covid-19 mengeluarkan antibodi penetral virus pada ASI hingga 10 bulan.
ASI penting untuk membantu melindungi bayi dari penyakit. Selain itu tim peneliti menyebut antibodi dapat digunakan untuk mencegah memburuknya keadaan orang terkena Covid-19 dengan level parah.
“Ini merupakan populasi menyusui, jadi mengetahui jika ada antibodi pada susu, berapa lama akan melindungi setelah terinfeksi atau vaksin mana yang akan memberikan perlindungan antibodi terbaik merupakan informasi penting dan akan sangat membantu, serta relevan untuk waktu yang lama,” jelas Dr Rebeca Powell dari Rumah Sakit Mount Sinai di New York AS yang juga memimpin penelitian, dikutip dari The Guardian, Senin (27/9/2021).
Sebagai informasi antibodi pada ASI berbeda dengan antibodi Imunoglobulin G (IgG), yakni yang mendominasi darah dan dipicu vaksinasi. Meskipun memang beberapa juga disekresikan dalam ASI.
Antibodi utama ASI adalah Secretory Immunoglobulin A (IgA). Ini menempel pada lapisan saluran pernapasan dan usus bayi, dan akan menghalangi virus serta bakteri untuk masuk ke tubuh bayi.
Pada penelitian sebelumnya telah ada yang mendeteksi antibodi dalam ASI terhadap SARS-Cov-2. Namun belum ada informasi apakah bisa menetralisir virus hingga berapa kama wanita memproduksinya setelah terinfeksi.
Sementara itu Powell beserta rekannya menggunakan sampel ASI dari 75 wanita yang sembuh dari Covid-19. Ditemukan 88persen diantaranya mengandung antibodi IgA.
Untuk kebanyakan kasus ini antibodi bisa menetralkan virus yang artinya dapat menghindari infeksi.
Hasil lainnya adalah wanita mengeluarkan antibodi hingga 10 bulan. Dengan begitu, Powell menyebut jika ibu terus menyusui anaknya maka bisa memberikan antibodi.
“Artinya jika Anda terus menyusui, Anda masih memberikan antibodi itu dalam ASI Anda,” ungkapnya.
Dia juga mempercayai antibodi itu bisa digunakan untuk pasien Covid-19 parah. Menurutnya dapat menjadi terapi yang luar biasa dan mungkin akan sangat efektif.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )