Jakarta – Sebuah laporan menyebutkan China melarang kompetisi PUBG: Battleground. Larangan ini nampaknya akan berdampak pada turnamen game termasuk yang akan digelar dalam Asian Games 2022 mendatang.
Laporan Sports Business Journal menyebut larangan itu datang dari pemerintah setempat. National Administration of Press and Publication (NAPP) disebut tidak memberikan persetujuannya untuk menjadi tuan rumah turnamen eSport PUBG: Battlegrounds, dikutip dari Sports Keeda, Kamis (30/9/2021).
Game tersebut sangat terkenal di China untuk versi PC. Dengan larangan tersebut maka akan ada efek buruk bagi penyelenggara turnamen.
Salah satunya adalah Asian Games 2022 di China, dimana PUBG dijadwalkan menjadi salah satu game yang dipertandingkan. Dengan larangan ini belum ada informasi nasib pertandingan dan melihat apakah akan ada dampak pada gelaran tersebut.
Selain itu, larangan juga akan berdampak buruk pada semua kompetisi PUBG: Battlegrounds yang ada. Turnamen tersebut adalah PUBG Champions League (PCL), yang merupakan salah satu liga terbesar di China.
PCL memiliki popularitas sangat besar, sebab pertandingan ini memperebutkan tiket PUBG Global Championship.
Dengan adanya larangan kompetisi, artinya tim China tidak akan lolos ke kompetisi global tersebut. Dampaknya juga akan merugikan karir para gamer profesional PUBG negara itu.
Yibo Zhang, Wakil Presiden Komite eSports Asosiasi Manajemen Budaya China mengatakan jika keputusan pemerintah akan berdampak pada seluruh ekosistem di dalamnya. “Larangan akan mempengaruhi ribuan penyelenggara turnamen PUBG, tim pembuat konten, streamer dan pemain profesional,” ungkapnya.
“PUBG akan dilarang di platform live streaming. Sejauh ini hanya kompetisi PUBG,” lanjutnya.
Ini membuktikan masih ada secercah harapan bagi streamer di China masih bisa mempertunjukkan talentannya.
Sementara itu, Tencent melangkah lebih jauh dengan membuat kebijakan baru pada PUBG. Platform live streaming milik perusahaan, Penguin Esports diketahui telah menghapus tayangan PUBG.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )