Jakarta – China berencana membangun solar panel di luar angkasa. Fasilitas berbasis darat di China juga dibangun untuk mengubah energi Matahari ke Bumi.
Fasilitas itu dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2021 ini. Namun juga melakukan uji transfer energi hingga ketinggian 300 meter, ungkap seorang anggota proyek utama kepada media pemerintah China, Science Daily.
Stasiun di Bumi nantinya akan bertugas mengumpulkan energi matahari secara nirkabel dari pembangkit listrik panel surya di orbit.
Keunggulan proyek ini, tenaga surya akan dikumpulkan di antariksa tanpa terpengaruh apapun. Baik dari cuaca hingga malam hari, dikutip The Register, Kamis (26/8/2021).
Pembangkit listrik disebut sebagai Bishan Space Solar Power Station Experimental Base atau Bishan Base. Lokasinya berada di distrik Bishan, berjarak 45 menit dari Universitas Chongqing.
Pangkalan Bishan ini direncanakan jadi fasilitas pembangkit listrik skala besar pertama di China. Yakni untuk menguji, mengintegrasikan pengamatan dan pengembangan cara baru untuk memanfaatkan daya matahari.
Sebelumnya, tempat itu masuk dalam konsep pada 2010 telah dimulai dan berhenti dengan adanya tekanan politik dan keuangan.
Saat ini, para peneliti juga membangun stasiun pembangkit listrik uji dengan skala kecil. Rencananya akan digunakan pada 2030 mendatang.
Konsep panel surya yang memancarkan daya nirkabel ke Bumi bukan pertama kalinya. Tahun 1941, Isaac Asimob menggambarkan teknologi itu pada cerita pendek fiksi ilmiah.
Sementara pada 1970an Peter Glaser menerima paten untuk desain pengiriman daya dari satelit untuk Bumi dengan menggunakan microwaves.
NASA juga telah melakukan eksplorasi konsep beberapa kali sebelumnya. Badan Antariksa Jepang (JAXA) juga telah mengembangkan sistem tenaga surya antariksa tahun 1998 dan masih berjalan.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )