Jakarta – General Motors kembali memutuskan menghentikan produksi pada enam pabriknya di Amerika Utara, akibat kekurangan chip global. Ini jadi kedua kalinya GM tutup pabrik, setelah beberapa pabriknya harus menganggur selama dua minggu di bulan April.
GM yang merupakan induk dari Chevrolet, GMC, Cadillac, dan Buick ini menjadi pembuat mobil terbaru yang terpengaruh akan kekurangan pasokan chip komputer.
Empat pabrik di Amerika Serikat (AS) terpengaruh akibat masalah ini adalah Fort Mayne, Indiana; Wentzville, Missouri; Spring Hill, Tennessee dan Lansing Michigan. Selain itu ada empat lagi di Meksiko dan Kanada yang akan ditutup selama beberapa minggu bersamaan dengan GM akan berusaha menopang pasokan chip, dikutip dari The Verge, Jumat (3/9/2021).
Kebijakan ini akan mempengaruhi kendaraan paling menguntungkan dari perusahaan, termasuk truk pickup dan SUV.
Sejumlah kendaraan yang terdampak termasuk Chevy Silverado, Cheyenne, Traverse, Equinox, dan Express; GMC Acadia, Sierra, Savana, Terrain dan Canyon; Buick Enclave dan Cadillac XT5 serta XT6.
“Selama downtime, kami akan memperbaiki dan mengirimkan kendaraan yang belum selesai dari beberapa pabrik yang terdampak, termasuk Fort Wayne dan Silao ke dealer, untuk membantu memenuhi permintaan pelanggan yang kuat untuk produk kami,” kata Juru bicara perusahaan.
Dia juga menyebutkan, GM tetap yakin akan kemampuannya untuk menemukan solusi agar meminimalkan dampak pada kendaraannya.
“Mesk situasinya tetap kompleks dan tidak pasti, kami tetap yakin dengan kemampuan tim untuk terus menemukan solusi kratf untuk meminimalkan dampak pada kendaraan saat permintaan tinggi dan kapasitas terbatas,” jelasnya.
Bukan hanya GM yang terdampak atas masalah pasokan chip ini, namun juga ada Volkswagen, Ford, dan Toyota yang memutuskan memangkas produksi serta menutup pabrik sementara.
Sementara Tesla memproduksi kendaraan dengan jumlah yang jauh lebih sedikit dari pesaingnya. CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan situasi kekurangan chip global tetap cukup serius.
[Dexpert.co.id]
(wed/wed)