Jakarta, Dexpert.co.id – Kasus kebangkrutan Three Arrows Capital, hedge fund kripto, membuka fakta baru. Perusahaan asal Singapura itu dilaporkan memiliki utang hingga US$3,5 miliar atau Rp 52,4 triliun pada kreditur
Menurut dokumen pengadilan yang dilaporkan laman Decrypt, utang Three Arrows Capital (3AC) itu kepada 27 perusahaan. Beberapa di antaranya adalah Blockchain.com, Voyager Digital, serta Genesis Global Trading yang merupakan pemberi pinjaman.
Genesis tercatat meminjamkan paling banyak pada 3AC. Yakni lebih dari US$2,36 miliar (Rp 35,3 triliun) dalam pinjaman tidak dijamin dan memiliki persyaratan margin 80%, dikutip Selasa (19/7/2022).
Chief Strategis Officer Blockchain.com, Charles McGarraugh dalam pernyataannya 26 Juni, buka suara terkait upaya Kyle Davies yang merupakan salah satu pendiri 3AC untuk kembali meminjam pada Genesis. Davies menyatakan kepada dirinya pada 13 Juni berusaha mencoba meminjam lagi 5.000 Bitcoin yang saat itu bernilai US$125 juta (Rp 1,8 triliun).
“Untuk membayar margin call ke pemberi pinjaman lain,” ungkapnya. Upaya itu biasa terjadi dalam skema Ponzi, yakni investor dibayar dengan dana dari investor lainnya.
Foto: 25 Yarwood Ave
|
Dalam pengajuan perusahaan, disebutkan berbagai investasi real estat yang diadakan atas nama anak serta istri dari pendiri perusahaan lainnya Su Zhu. Misalnya dua tempat tinggal di Singapura dengan harga US$48,8 juta dan US$28,5 juta.
“Pada tahap ini tidak jelas bagaimana aset perusahaan ditangani oleh para pendirinya dan apakah aset perusahaan digunakan untuk pembelian yang mereka lakukan,” kata likuidator Russel Crumpler, Direktur Pelaksana Senior di Teneo.
[Dexpert.co.id]
Artikel Selanjutnya
Kisah Tragis Bandar Kripto: Dulu Berduit Rp 150 T, Kini Nol
(npb)