Jakarta– PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) menggandeng Facebook Indonesia untuk meningkatkan literasi digital dan inklusi keuangan syariah bagi UMKM. Direktur Operasional Bank Aladin Basuki Hidayat mengatakan 93,2% UMKM mengalami dampak negatif akibat pandemi dari sisi penjualan, dan hanya sebagian kecil yang mampu meningkatkan pendapatannya karena mampu beradaptasi dengan beralih ke digital.
Dia menambahkan pandemi Covid-19 memberikan pukulan berat bagi UMKM, sehingga diperlukan inovasi dan transformasi ke digital untuk meningkatkan usahanya.
“Bank Aladin dan Facebook melakukan ini untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan terutama syariah. Selama ini UMKM menghadapi tantangan besar karena rendahnya literasi keuangan dan pandemi Covid-19 memberikan dampak berat karena terbatasnya mobilitas masyarakat, membuat penurunan permintaan terhadap produk barang dan jasa hingga akhirnya pendapatan mereka menurun,” ujar Basuki dalam konferensi pers “The New Era of Financial Inclusion: Leveraging Technology and Sharia Compliance”, yang juga dihadiri oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, Kamis (19/8/2021).
Banyaknya UMKM yang mulai beralih ke digital pun meningkatkan kebutuhan produk layanan perbankan, dan meningkatkan inklusi keuangan. Namun, menurutnya literasi keuangan terutama syariah di UMKM pun perlu ditingkatkan, karena selama ini masih banyak yang belum memahaminya sehingga tidak dapat memanfaatkan secara maksimal.
“Akses layanan perbankan terutama yang syariah ini penting untuk UMKM, khususnya bagaimana melayani transaksi, pembayaran, hingga modal usaha,” kata dia.
Dengan pengalaman yang dimiliki Facebook, keduanya berkolaborasi untuk melengkapi literasi digital dan keuangan melalui pelatihan dan sosialisasi. Basuki mengatakan akan pelatihan ini akan dilakukan pada kuartal III-2021 melalui kanal digital baik Facebook, Instagram, dan WhatsApps, sehingga bisa menjangkau secara luas.
“Ini akan menjadi inisiatif berkesinambungan dan akan makin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan layanan akses perbankan terutama syariah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Country Head untuk Facebook Indonesia Peter Lydian Sutiono mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara teratas di dunia untuk Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Ada lebih dari 140 juta orang Indonesia yang menjadi bagian dari 9,5 juta Facebook grup, yang menjadi komunitas aktif bertukar ide dan pendapat.
“Ada 41% orang Indonesia di Facebook yang terhubung dengan satu bisnis di luar negeri dan ada 67% pengguna Facebook di luar negeri terhubung dengan satu bisnis lokal atau UMKM. Ini penting karena UMKM sangat penting buat Indonesia, sehingga bayangkan kalau bisa memberdayakan komunitas ini,” ujar Peter.
Dia menambahkan fokus ke depannya adalah mendukung komunitas dan mendukung bisnis di Indonesia, dengan memanfaatkan platform digital.
“UMKM perlu mendapatkan literasi digital dan keuangan, kami melakukan investasi untuk mendorong inklusi digital. Setelah memiliki koneksi kita memiliki tools untuk melakukan transaksi perdagangan yang bisa membantu UMKM, selanjutnya SDM-nya harus diupgrade makanya saya senang dengan inisiasi Bank Aladin mendorong UMKM untuk meningkatkan kemampuan,” tambahnya.
[Dexpert.co.id]
(rah/rah)