Jakarta – Server Acer diretas oleh kelompok bernama Desorden. Kejadian ini membuat data lebih dari 60GB terdampak berisi informasi sensitif mengenai jutaan pelanggan.
Para peretas berhasil mencuri data seperti nama, alamat dan nomor ponsel jutaan klien. Selain itu juga membatasi data keuangan perusahaan.
Kelompok hacker ini yang pertama kali melaporkan kejadian itu. Acer akhirnya mengonfirmasi kejadian itu.
Kelompok hacker Desorden menjebol server Acer di India dan mencuri sejumlah besar data. Menurut kelompok itu ‘data pelanggan yang terpengaruh berjumlah jutaan’, dikutip Digital Trends, Jumat (15/10/2021).
Untuk membuktikan laporannya, Desorden merilis 10 ribu akun data pelanggan pribadi. Sementara data sisanya akan dijual dan telah menarik minat dari sejumlah pembeli potensial.
Mereka belum memastikan soal nasib data tersebut. Apakah akan dijual atau meminta tebusan pada Acer.
Sementara itu Acer mengungkapkan langsung melakukan langkah-langkah keamanan dan melakukan pemindaian penuh atas sistemnya.
Atas kejadian itu sistem layanan purna jual Acer di India terpengaruh. Pihak perusahaan juga telah memberitahu seluruh pelanggan yang berpotensi terdampak.
Acer kepada Privacy Affairs, juga mengklaim masalah ini tidak akan berdampak pada kelangsungan bisnisnya.
Acer juga pernah jadi korban serangan malware pada awal 2021. Serangan yang dilakukan kelompok bernama REvil berhasil mencuri data sensitif, seperti saldo bank, komunikasi bank dan informasi keuangan lain.
Saat itu REvil minta tebusan [email protected] juta yang dibayarkan dalam XMR.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )