Jakarta – Sejumlah bos raksasa teknologi Metaverse. Sebut saja Mark Zuckerberg pendiri Facebook dan Tim Sweeney dari Epic Games, pembuat Fortnite.
Tim Sweeney sudah sejak lama berbicara soal metaverse. Game multiplayer ini telah berbagi dunia interaktif selama beberapa waktu, memang bukan metaverse namun memiliki ide yang sama.
Selama beberapa tahun terakhir, Fortnite memperluas produknya, menyelenggarakan konser, hingga acara brand di dalam dunia digitalnya. Ini mengesankan banyak orang, dan mendorong visi Sweeney soal metaverse.
Game lain yang mendekati metaverse adalah Roblox, platform terdiri dari ribuan game individu yang terhubung ke ekosistem yang lebih besar. Namun metaverse bukan hanya soal game. Beberapa diantaranya membawa interaksi sosial manusia di dalamnya.
Misalnya Facebook yang telah bereksperimen dengan aplikasi pertemuan VR bernama Workplace dan ruang sosial disebut Horizons. Keduanya menggunakan sistem avatar virtual.
Lalu apa sebenarnya metaverse? Berikut penjelasannya, dirangkum CNBC Indonesia dari laman BBC, Senin (18/10/2021):
1. Apa itu Metaverse?
BBC menuliskan dari luar mungkin terlihat seperti versi sempurna dari VR (Virtual Reality). Namun ada juga yang berpikir teknologi ini bisa jadi masa depan internet. Metaverse tak menggunakan komputer, namun dengan headset untuk masuk ke dunia virtual dan terhubung dengan peralatan digital.
VR digunakan sebagian besar untuk bermain game. Namun dunia virtual baru ini akan digunakan untuk semua hal dari bekerja, bermain, konser, bioskop, atau hanya sekedar hang out.
2. Kenapa Jadi Terkenal?
Sejak beberapa tahun lalu, banyak orang yang membicarakan dunia digital dan augmented reality. Biasanya ini akan terjadi sebentar lalu menghilang.
Namun ini tak terjadi dengan metaverse. Dimana banyak investor kaya dan perusahaan teknologi besar yang tidak mau ketinggalan ambil bagian.
3. Metaverse Jadi Prioritas Facebook
Pembangunan metaverse jadi salah satu prioritas Facebook. Perusahan berinvestasi senilai US$50 juta untuk mendanai kelompok non-profit dalam membantu ‘membangun metaverse yang bertanggung jawab’.
Tapi ide ini kemungkinan masih akan berlanjut hingga lama, yakni sekitar 10-15 tahun. Perusahaan juga diketahui berinvestasi di headset Oculus, untuk membuatnya lebih murah dari pesaing.
Seperti disebutkan sebelumnya, Facebook juga menciptakan aplikasi VR untuk bersosialisasi dan tempat kerja. Termasuk melakukan interaksi dengan dunia nyata.
4. Metaverse Masih Tahap Awal
Teknologi VR terus berkembang pesat, ada headset untuk digunakan melihat tampilan 3D saat pemain bergerak di dunia virtual itu. Termasuk kehadiran perangkat seperti Oculus Quest 2VR. Tingginya minat pada NFT juga menunjukkan bagaimana ekonomi virtual akan bekerja nanti.
Namun BBC mengatakan saat ini semua masih pada tahap awal. Evolusi metaverse akan diperjuangkan diantara peminatnya seperti raksasa teknologi dunia dalam waktu satu dekade, atau mungkin lebih lama lagi.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )