Jakarta – Setelah menghadapi varian Delta yang begitu menular, dunia saat ini dihadapi dengan varian baru Covid-19 bernama MU atau B.1.621. Namun apa saja gejalanya?
Menurut laman Express, varian MU untuk saat ini nampaknya punya gejala yang sama dengan varian Covid-19 lain. Seperti batuk, suhu tinggi, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman.
Varian lainnya memang memiliki varian gejala lainnya seperti jenis batuk atau gejala tambahan lain. Namun belum ada cukup data mengenai varian Mu tersebut. Selain itu juga penularan varian ini belum diketahui hingga tahap ini, dikutip Rabu (8/9/2021).
Pihak WHO sendiri telah menyebut MU menunjukkan resiko resistensi pada vaksin. Namun lembaga kesehatan dunia itu menekankan soal perlunya penelitian lebih lanjut untuk lebih memahaminya.
Varian itu pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021 lalu. Sementara setelah ditemukan di Kolombia, prevalensinya mengalami peningkatan secara konsisten. WHO mengatakan terdiri dari 39 persen infeksi yang berurutan.
Ekuador mengalami peningkatan infeksi varian MU, yakni 13% dari kasus di sana.
Untuk global, prevalensi varian MU telah menurun dan hanya terdiri dari 0,1 persen pada infeksi berurutan. Menurut basis data ilmiah internasional, Gisaid telah ada lebih dari 4.500 kasus varian MU pada 39 negara dunia.
Sementara di Asia, MU sudah masuk di Jepang dan Hong Kong. “Di Asia dibawa oleh pendatang di Hong Kong. Di Hong Kong break pertama jenis ini ditemukan pada Januari. Sudah (tersebar) di 39 negara untuk virus jenis ini,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )