Jakarta, Dexpert.co.id – Gunung Fuji di Jepang mengalami perubahan untuk pertama kalinya dalam 130 tahun. Sepanjang Oktober tahun ini, tak ada salju turun di Gunung Fuji.
Padahal, biasanya salju tebal sudah menutupi puncak Gunung Fuji pada Oktober. Salju biasanya mulai turun pada awal Oktober. Pada tahun lalu, salju dimulai 5 Oktober 2023.
Sejak tahun lalu memang sudah tampak perubahan. Sebagian besar salju mencair sebulan kemudian karena suhu yang menghangat.
Sementara itu, Kantor Meteorologi Lokal Kofu Jepang menjelaskan tidak ada salju karena cuaca yang masih hangat hingga beberapa waktu terakhir.
“Karena suhu tinggi di Jepang terus berlanjut, sejak musim panas dan hujan tidak ada salju yang turun,” jelas petugas meteorologi di Kofu, Shinichi Yanagi dikutip dari CNN Internasional, Jumat (1/11/2024).
Badan Meteorologi setempat mencatatt suhu rata-rata bulan Juni hingga Agustus 1,76 derajat celcius dari tingkat normal. Jauh lebih tinggi dari rekor 1,08 derajat pada 2010.
Saat musim gugur, beberapa daerah tetap hangat. Analisis kelompok Climate Central menyatakan 74 kota mencatat suhu 30 derajat celcius atau lebih tinggi pada minggu pertama bulan Oktober.
Climate Central mengatakan panas tidak biasa di bulan Oktober kemungkinan karena krisis iklim.
Pola iklim El Nino mendorong lonjakan suhu di Jepang. Selain itu juga karena ada faktor yang disebabkan manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam sebuah studi bulan Januari lalu menyatakan krisis iklim mengurangi lapisan salju pada sebagian besar Bumi bagian utara dalam 40 tahun terakhir.
(fab/fab)
Next Article
Bill Gates Ungkap Fakta Kiamat Makin Dekat, Tunjuk Langsung Indonesia