Jakarta, Dexpert.co.id – Total harta kekayaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menurun sekitar Rp3,01 triliun pada 2023 lalu. Hal ini terlihat berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam laporan kekayaan pada 2023 lalu, Sandiaga tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp7.977.146.639.632. Namun, jumlah tersebut masih dalam tahap verifikasi KPK sehingga belum diumumkan secara rinci kepada publik.
Jika dibandingkan pada 2022, total harta kekayaan Sandi pada 2023 menurun sebanyak Rp3.019.858.892.604. Adapun, total kekayaan Menparekraf pada 2022 itu senilai Rp10.997.005.532.236 dengan total utang Rp614.042.198.627. Menurut laporan LHKPN, berikut rincian harta kekayaan Sandiaga Uno pada 2022.
-
Tanah dan Bangunan: Rp265.743.826.444
-
Alat Transportasi dan Mesin: Rp1.434.000.000
-
Harta Bergerak Lainnya: Rp4.379.641.300
-
Surat Berharga: Rp9.941.166.565.728
-
Kas dan Setara Kas: Rp1.313.252.802.832
-
Harta Lainnya: Rp85.070.894.559
Menanggapi hal tersebut, Sandi mengaku bahwa salah satu penyebab turunnya harta kekayaan berdasarkan laporan LHKPN adalah tahun politik alias masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu 2024).
“Nasib melewati tahun politik. Laporan LHKPN turun Rp3 T, berat badan juga turun 3 kg,” tulis Sandi dengan menyisipkan emoji tertawa melalui akun X (sebelumnya Twitter) pribadi (@sandiuno), Jumat (8/3/2024).
“Pesan saya untuk siapapun yang ingin terjun ke kancah politik atau pejabat publik, bersiaplah untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan fokus pada peningkatan kepemilikan atau harta kita,” lanjutnya.
Meskipun harta kekayaan menyusut sebesar Rp3,01 triliun, Sandiaga masih tercatat sebagai menteri terkaya di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Adapun, menteri terkaya kedua adalah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dengan total harta kekayaan Rp2.042.682.732.691.
Sebelum terjun ke dunia politik, Sandi adalah salah satu pengusaha ternama di Indonesia. Bahkan, menteri kelahiran 28 Juni 1969 itu berpengalaman dalam menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan, berikut daftarnya.
-
Summa Group, Jakarta (Mei 1990 hinga Juni 1993)
-
Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993 hingga April 1994)
-
MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994 hingga Agustus 1995)
-
NTI Resources Limited, Calgary, Canada (September 1995 hingga April 1998)
-
PT Recapital (1997 hingga 2007)
-
PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998 hingga Juni 2015)
Artikel Selanjutnya
Indonesia Dapat Untung Segini dari Turnamen Piala Dunia U-17
(rns/rns)