Jakarta, Dexpert.co.id – Pemilik Foxconn Terry Gou muncul ke permukaan setelah beberapa hari menghilang. Ia menghindari diskusi soal pemerintah China yang mendadak mengaudit pajak di beberapa fasilitas Foxconn, usai deklarasinya maju sebagai calon presiden (capres) Taiwan.
Kemunculan Gou di publik menghadiri acara yang digelar untuk para pendukungnya. Ini mengindikasikan bahwa ia tak gentar dengan tekanan dari Beijing. Kepada awak media, Gou mengatakan akan tegak lurus untuk maju sebagai orang nomor 1 di Taiwan.
Ia meyakinkan para pemilih untuk mendukung langkahnya maju sebagai kandidat independen. Gou tak berkomentar lebih dalam soal kasus Foxconn yang masih berlangsung di China.
Namun, ia menegaskan tak ingin ada perang antara Taiwan dan China, dikutip dari YahooFinance, Senin (30/10/2023).
Sebelumnya, pemerintah China melancarkan investigasi mendalam soal penggunaan lahan Foxconn di Negeri Tirai Bambu. Beberapa cabang Foxconn diduga melanggar hukum dan regulasi yang berlaku di China.
Departemen sumber daya alam China juga melakukan inspeksi langsung ke fasilitas Foxconn untuk melihat penggunaan lahan di provinsi Henan dan Hubei.
Namun, tak dijelaskan lebih lanjut kapan periode investigasi pemerintah China ke fasilitas Foxconn berlangsung.
Pada Agustus lalu, Gou mengatakan China tak akan berani ‘menyentuh’ Foxconn. Pasalnya, perusahaan memiliki terlalu banyak investor dan pelanggan global, termasuk Apple dan Tesla.
Dalam pidato kampanyenya, Gou meyakinkan bahwa dirinya bisa mempererat hubungan Taipei dengan Beijing. Namun, pemerintahan Xi Jinping secara konsisten mengklaim Taiwan adalah wilayah teritorinya.
Sejauh ini, Xi Jinping belum melancarkan kekuatan untuk mengambil alih lebih dari 23 juta pulau di Taiwan. Operasional Foxconn yang kuat di China telah memunculkan kekhawatiran bahwa Beijing akan menekan Gou lewat bisnisnya.
Artikel Selanjutnya
Bos Pabrik Apple Maju Jadi Capres, Sebut Tetangga RI
(fab/fab)