Jakarta – Honor, merek smartphone keluaran Huawei yang telah dilakukan spin off tahun lalu, kembali mendapatkan pangsa pasar di China. Pasar smartphone negeri tirai bambu tersebut sangat kompetitif, dan Honor mencatatkan pangsa pasar 15% pada Agustus.
Perolehan ini menjadikan Honor sebagai pemain smartphone terbesar ketiga di China, dan menjadi yang pertama untuk 2021 berdasarkan riset Counterpoint Research. Dilansir dari CNBC International, perusahaan smartphone ini hanya kalah dari Oppo dan Vivo. Penjualan perangkat Honor naik 18% pada Agustus dibandingkan Juli dan menjadikannya salah satu merek dengan pertumbuhan tercepat di China.
Pada bulan November lalu, Huawei menjual merek anggaran Honor kepada konsorsium pembeli termasuk pemerintah Shenzhen. Huawei melakukan langkah tersebut untuk memastikan Honor bertahan karena sanksi Amerika Serikat terhadap perusahaan.
Sanksi tersebut membuat AS memutus pasokan ke komponen utama dan melumpuhkan bisnis ponsel cerdasnya, termasuk Honor pada saat itu. Dengan menjual Honor, perusahaan memiliki kesempatan untuk mendapatkan akses ke komponen utama seperti semikonduktor lagi.
“Setelah dipisahkan dari Huawei, Honor dapat memulihkan hubungan dengan pemain komponen,” kata Direktur Riset di Counterpoint Research Tarun Pathak, dikutip Kamis (30/9/2021).
“Sejak itu, dengan memanfaatkan kemampuan R&D [penelitian dan pengembangan] yang kuat, Honor telah meluncurkan produk baru dan telah berada di jalur pemulihan yang cepat di China.”
Pada Januari, Honor meluncurkan ponsel kelas menengah yang V40, diikuti oleh Honor 50 pada bulan Juni. Bulan ini, Honor meluncurkan seri smartphone Honor 3 kelas atas yang akan diluncurkan di China dan pasar global lainnya termasuk Eropa.
“Honor juga menargetkan segmen premium dengan seri Magic, sehingga memperluas portofolionya di seluruh rentang harga,” kata Pathak.
Dia menambahkan ada juga permintaan terpendam dari konsumen setia Huawei dan Honor yang mempertahankan perangkat mereka dan tidak beralih ke merek lain. Hubungannya yang kuat dengan distributor juga membantu Honor meluncurkan kembali produk dalam skala besar. Kebangkitan Honor akan semakin mengintensifkan persaingan di pasar China pada H2 2021.
Honor menargetkan pasar global tetapi kesuksesan di sana malahan lebih sulit, meski pangsa pasar globalnya mencapai 3,7% pada Agustus, naik dari 1,5% pada Februari. Namun lembaga tersebut mencatat kenaikan tersebut terutama karena kenaikan di China.
Di pasar internasional, Honor akan menghadapi persaingan ketat dari Apple dan Samsung, serta Xiaomi China, yang terus mencuri pangsa pasar yang hilang dari Huawei.
“Pertumbuhan di luar China kemungkinan akan bertahap, karena loyalitas di segmen menengah tetap rendah dan Honor juga harus membangun kembali jaringan distribusinya. Kemudian, ada juga kekurangan komponen yang semakin intensif yang kemungkinan dapat menghambat ekspansi Honor pada tahun 2021,” kata Analis Senior di Counterpoint Research Varun Mishra.
[Dexpert.co.id]
(rah/roy)