Jakarta, Dexpert.co.id – Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap layanan pesan-antar makanan sudah tak terelakkan. Menurut laporan terbaru dari firma riset We Are Social’, sebanyak 19,85 juta warga RI memanfaatkan layanan order makanan online semacam GrabFood, GoFood, dkk sepanjang tahun 2022-2023 awal.
Angka itu naik 16,5% secara tahun-ke-tahun (YoY) atau meningkat 2,8 juta orang dari periode sebelumnya, dikutip Kamis (16/2/2023).
Adapun total transaksi untuk layanan pesan antar makanan selama setahun tembus US$1,2 miliar atau setara Rp 18,2 triliun. Nominal itu naik 26,3% dari tahun sebelumnya.
Secara rata-rata, masyarakat Indonesia menghabiskan duit US$60,49 atau setara Rp 918 ribu untuk memesan makanan via GrabFood, GoFood, dkk dalam satu tahun.
Laporan terbaru ini menunjukkan bahwa orang Indonesia masih menjadi pasar yang signifikan untuk layanan pesan-antar makanan online. Padahal, layanan food delivery di kawasan Asia Tenggara secara umum mengalami penurunan.
Hal ini tertera pada laporan yang dirilis Momentum Works bertajuk ‘Food Delivery Platfor in Southeast Asia’ pada Januari 2023. Laporan itu menunjukkan bahwa pasar Filipina, Malaysia, dan Vietnam mengalami pertumbuhan relatif lebih kecil untuk layanan pesan-antar makanan.
Sementara itu, memang disebutkan bawah Indonesia bersama dengan Thailand dan Singapura masih kencang untuk soal memesan makanan online.
Adapun tipe makanan yang paling sering dipesan warga RI adalah nasi goreng, menurut laporan dari Grab pada akhir 2022 lalu. Makanan lainnya yang laris manis di GrabFood adalah teh, ayam goreng, mi pedas, dan udang goreng keju.
Hadirnya nasi goreng sebagai makanan yang paling sering dipesan di Indonesia cukup unik karena di negara lain, makanan gaya “barat” adalah nomor satu. Di Filipina dan Malaysia, ayam goreng atau fried chicken adalah yang paling populer. Adapun, di Singapura, burger paling dominan.
[Dexpert.co.id]
Artikel Selanjutnya
Soal Selera Pesan Makanan Online, Warga RI Paling Beda
(tib)