Jakarta – Direktur Operasional PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) Basuki Hidayat mengungkapkan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terjangkau layanan perbankan dan diperlukan inovasi untuk meningkatkan inklusi keuangan. Pasalnya, agar sebuah usaha naik kelas membutuhkan modal tambahan sehingga peran perbankan menjadi sangat penting.
Dia mengungkapkan untuk meningkatkan literasi keuangan kepada UMKM di seluruh penjuru daerah juga membutuhkan strategi yang berbeda. Pihaknya pun bekerjasama dengan Facebook Indonesia melalui komunitas yang tergabung di dalamnya untuk melakukan pelatihan dan sosialisasi.
“Perbedaan dari peningkatan literasi yang selama ini dengan yang kami lakukan adalah jangkauan yang jauh lebih luas karena adanya komunitas di Facebook yang bisa menjangkau seluruh Indonesia. Bank Aladin akan melakukan langkah nyata agar akses layanan perbankan bisa langsung terealisasi,” kata Basuki, Kamis (19/8/2021).
Pelatihan yang dilakukan oleh Bank Aladin dan Facebook akan mulai dilakukan mulai kuartal III-2021, serta akan dilakukan secara berkelanjutan. Dengan pelatihan ini diharapkan UMKM bisa tergerak memanfaatkan layanan perbankan baik untuk transaksi hingga permodalan.
“Masih banyak ruang perbaikan literasi keuangan, banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh layanan perbankan karena kurangnya awareness pada layanan perbankan. Bank Aladin fokus ke pelayanan yang sederhana dan mudah, serta memberikan solusi bagi segmen UMKM,” kata dia.
Langkah ini menurut Basuki sejalan dengan visi dari Bank Aladin yang terus berupaya untuk melakukan inovasi di dalam memberikan layanan jasa perbankan digital untuk Indonesia, termasuk dalam inisiatif ini yang dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Akses layanan perbankan adalah hal yang sangat penting untuk para UMKM dapat berkembang terutama dalam memberi kenyamanan transaksi, khususnya dalam pembayaran serta akses kepada modal usaha,” lanjut Basuki.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis Bank Indonesia pada Maret 2021, dari 2.970 UMKM, terdapat 2.600 UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 atau sejumlah 87,5% dari total responden. Adapun dari jumlah UMKM yang terdampak, sekitar 93,2% diantaranya berdampak negatif di sisi penjualan. Hanya 12,5% atau 370 UMKM yang tidak terdampak karena mampu beradaptasi selama pandemi.
Country Director Facebook di Indonesia, Pieter Lydian menyampaikan bahwa selama pandemi Covid-19 melanda dunia, banyak sekali pelaku UMKM yang mengalihkan usaha mereka ke ranah digital agar usaha mereka dapat tetap berjalan.
“Kami terinspirasi dengan semangat pelaku UMKM untuk terus bertahan dan bertumbuh. Karena itu kami mendukung acara yang diselenggarakan oleh Bank Aladin hari ini agar semakin banyak pelaku UMKM di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan digital mereka,” ujar Peter dalam keterangannya.
Dengan peningkatan inklusi keuangan serta kemampuan digital, pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan teknologi digital. Dengan infrastruktur teknologi yang dimilikinya, Facebook melihat hal ini akan bermanfaat dalam pertumbuhan bisnis pelaku UMKM.
[Dexpert.co.id]
(rah/rah)