Jakarta – iPhone 13 dikritik tidak menghadirkan peningkatan signifikan dari iPhone 12 namun tetap saja permintaannya cukup tinggi. Paling tidak hal ini terlihat di pasar China.
Menurut laporan South China Morning Post, sudah ada 2 juta pemesanan (pre-order) untuk iPhone 13 melalui e-commerce JD.com. Angka ini lebih tinggi dari pemesanan iPhone 12 tahun lalu sebanyak 1,5 juta pre-order. Bahkan minta konsumen China muncul paling tinggi pada platform Tmall Alibaba, yang memulai pre-order pada hari ini.
China tetap menjadi salah satu pasar terpenting Apple, dan tanda-tanda pertumbuhan penjualan di sana akan penting memasuki pada akhir tahun ini. Hal Ini juga merupakan sinyal bahwa masih ada minat yang kuat pada iPhone 13, meskipun peningkatannya relatif kecil dibandingkan model tahun lalu.
Apple meluncurkan iPhone terbaru pada Selasa (14/9/2021). Keunggulan yang ditawarkan Apple terletak pada chipset yang memiliki kemampuan pemprosesan lebih cepat 30-50% dari pesaing sejenis.
Hal lainnya adalah daya baterai yang lebih lama 1,5 jam hingga 2,5 jam dari iPhone 12. Selanjutnya pada kemampuan kameranya. Secara tampilan iPhone 13 dan iPhone 12 hampir mirip hanya berbeda di sisi kamera belakang yang disusun secara diagonal, seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (17/9/2021).
South China Morning Post menduga peningkatan pemesanan ini karena persaingan yang lemah di pasar China. Surat kabar itu mengatakan pesaing Apple di China, Huawei, terus berjuang di bawah sanksi perdagangan dan belum memproduksi ponsel premium serupa.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )
