Jakarta – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menurunkan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia. Namun penurunan ini belum tentu berarti Indonesia aman dari virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan, potensi resiko infeksi Covid-19 masih tinggi di tanah air. Ini karena pandemi belum berakhir di tanah air.
“Bukannya rendah risiko tetapi sangat tinggi karena seringkali dalam penurunan pengetatan [protokol kesehatan] masyarakat lupa padahal kita harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Pandu dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (30/8/2021).
Covid-19 Varian Delta juga menjadi fokus sebab saat testing berkurang dan protokol kesehatan tidak dipatuhi, membuat kasus melonjak kembali. Pandu mengingatkan untuk menjaga momen saat ini agar tetap stabil.
Sebab jika ada lonjakan dapat membuat mobilitas kembali diketatkan dan akan merugikan semua pihak termasuk pelaku ekonomi.
“Dikhawatirkan ada lonjakan lagi ada pengetatan sangat merugikan termasuk pelaku ekonomi,” ujar Pandu.
Pandu juga mengatakan ada tiga hal agar pandemi terkendali. Pertama melakukan vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya termasuk pada mereka yang masuk dalam kelompok lansia dan komorbid.
Vaksinasi tidak hanya diberikan kepada penduduk suatu daerah saja, namun mereka yang beraktivitas di wilayah tersebut juga divaksin. Misalnya, di Bali, dia mengatakan vaksin harus diberikan kepada semua yang berada di sana.
“Yang beraktivitas di Bali itu harus diyakinkan semua divaksinasi, akan terkontrol aplikasi Peduli Lindungi,” kata dia.
Selanjutnya adalah testing pelacakan kasus dan isolasi terpusat harus diterapkan. Terakhir edukasi masyarakat untuk mengurangi resiko penularan juga harus dilakukan.
“Mengedukasi penduduk tetap mengurangi resiko penularan seperti di Bali jadi aman untuk nanti kegiatan internasional, masyarakat sendiri dan memulai kegiatan mengundang penduduk di luar Bali,” jelas Pandu.
Meski menerapkan PPKM, pemerintah memang melakukan sejumlah pelonggaran. Tujuannya untuk menghidupkan kembali aktivitas perekonomian saat angka infeksi Covid-19 terus menurun.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )