Close Menu
Dexpert
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    • Jasa Website
    • Referensi
    • Portofolio
    • Merchandise
    • Blog
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    Home»Insight News»Menyerah Jualan HP, Begini Nasib Siemens Sekarang
    Insight News

    Menyerah Jualan HP, Begini Nasib Siemens Sekarang

    Ardhian ValqaBy Ardhian Valqa4 November 2024Updated:4 November 2024Tidak ada komentar2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Jakarta, Dexpert.co.id – Siemens pernah mencoba peruntungan di bisnis HP melalui Siemens Mobile pada tahun 1985. Bahkan, perusahaan berbasis Munich itu sempat mendominasi pasar, hingga akhirnya tergerus oleh inovasi Nokia, Motorola, dan Ericsson.

    Tak mampu menghadapi persaingan ketat, Siemens akhirnya menjual bisnis selulernya ke produsen elektronik BenQ pada 2005. Hal ini sekaligus membawa BenQ ke keruntuhan dan mengajukan kebangkrutan pada 2006.

    Siemens yang merupakan perusahaan lama, didirkian pada 1847, sejatinya berkecimpung di banyak sektor. Saat ini Siemens lebih fokus ke industri otomatisasi dan perangkat lunak.

    Kabar terbarunya, Siemens dikabarkan memiliki kekuatan finansial untuk mengakuisisi lebih banyak perusahaan perangkat lunak. Hal ini setelah Siemens melakukan pembelian terhadai Altair yang merupakan perusahaan perangkat lunak asal AS.

    “Ini [Altair] jelas bukan akuisisi terakhir yang kami lakukan di sektor perangkat lunak,” kata anggota dewan direksi Siemens, Cedrik Neike, dikutip dari Reuters, Senin (4/11/2024).

    “Kami memiliki kekuatan finansial untuk membuat kesepakatan lebih jauh. Bisnis perangkat lunak sangat penting sebagai pendorong pertumbuhan dan profit,” ia menuturkan.

    Akuisisi Altair adalah pembelian perusahaan terbesar kedua dalam sejarah Siemens. Diharapkan akuisisi Altair dapat memperkuat posisi perusahaan dalam sektor engineering dan menumbuhkan pasar di industri perangkat lunak.

    Neike yang memimpin bisnis pabrik otomatisasi di Siemens Digital Industries juga memberikan alasan kenapa pembelian Altair sangat mahal.

    Sebagai informasi, Siemens membeli Altair dengan harga 14 kali lebih besar ketimbang estimasi penjualan 2024, serta 25 kali lebih besar ketimbang estimasi profit operasional.

    Harga tersebut mewakili premi 18,7% terhadap penutupan Altair pada 21 Oktober, sehari sebelum Reuters pertama kali melaporkan bahwa perusahaan sedang menjajaki penjualan.

    “Ini adalah berlian, sebuah peluang yang unik,” Neike.

    Ia mengatakan simulasi Altair sangat kuat di Amerika Serikat (AS), sementara Siemens selama ini kuat di pasar Asia dan Eropa.

    “Kami bisa meningkatkan pertumbuhan melalui penjualan lintas kawasan,” ia menuturkan.

    Altair saat ini meningkatkan penjualan sebesar 12%. Siemens menargetkan penjualan itu akan meningkat.

    (fab/fab)

    Saksikan video di bawah ini:

    Video: QRIS & Jurus RI Kembangkan Sistem Pembayaran Yang Inklusif

    Smart your life Techno for life
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Ardhian Valqa

    Related Posts

    Ramai-Ramai Perusahaan Getol Pakai AI, Tak Peduli Anggarannya Meledak

    25 Januari 2025

    Kejadian Langka Parade Planet, 2 Zodiak Ini Mohon Waspada

    25 Januari 2025

    Kanguru Raksasa Punah Bikin Penasaran, Begini Temuan Terbaru Para Ahli

    25 Januari 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tim Kerja
    • Kontak
    • S & K
    • Privasi
    © 2025 - Dexpert, inc.

    PT Dexpert Corp Indonesia

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.