Jakarta, Dexpert.co.id – OpenAI dan Microsoft terus berupaya menjadikan AI sebagai fokus mereka berikutnya dalam komputasi.
Namun informasi baru memberikan gambaran tentang seberapa dalam komitmen tersebut dijalankan perusahaan. Mengutip sumber yang mengetahui proyek tersebut, The Information melaporkan bahwa dua perusahaan sedang mengerjakan proyek senilai US$ 100 miliar (Rp 1.591 triliun) pada superkomputer yang dirancang untuk melatih AI baru yang lebih kuat.
Proyek tersebut dilaporkan diberi nama kode Stargate dan dijadwalkan untuk meluncur pada 2028. Ketika ditanya mengenai masalah ini, Microsoft tidak menyangkal laporan tersebut dalam pernyataan yang diberikannya.
“Microsoft telah menunjukkan kemampuannya dalam membangun infrastruktur AI perintis yang digunakan untuk melatih dan menerapkan model AI terkemuka di dunia,” kata juru bicara Microsoft, dikutip dari Futurism, Senin (1/4/2024).
“Kami selalu merencanakan inovasi infrastruktur generasi berikutnya yang diperlukan untuk terus mendorong batas kemampuan AI,” sambung pernyataan Microsoft.
Ini menjadi investasi yang sangat besar bagi kedua perusahaan. Lalu muncul pertanyaan bagaimana semuanya akan terbayar di tengah industri AI yang masih baru?
Sejauh ini, sebagian besar perusahaan di bidang Ai termasuk Microsoft dan OpenAI telah menawarkan layanan AI yang signifikan secara gratis, terkadang dengan versi yang lebih canggih seperti ChatGPT Plus OpenAI.
Ada kemungkinan bahwa beberapa pemain akan muncul dengan model berlangganan. Kini sudah banyak orang yang sudah mau mengeluarkan jumlah berlangganan bulanan seperti membayar layanan streaming video.
Namun lebih sulit membayangkan freemium dapat menjaga industri yang luas ini tetap bertahan, dan bahkan OpenAI pun tampaknya sudah mulai khawatir untuk memberikan biaya lebih.
Komitmen baru sebesar US$ 100 miliar, ditambah besarnya biaya listrik dan pemeliharaan fasilitas, diperkirakan tidak akan mampu mengurangi tekanan tersebut.