Jakarta, Dexpert.co.id – Selama bertahun-tahun, perusahaan tak terkenal bernama ‘Flannery Associates’ gencar membeli lahan yang belum dikembangkan di bagian timur laut San Francisco di Solano County.
Ratusan pemilik lahan meneriwa tawaran menggiurkan untuk menjual properti mereka di atas harga pasar. Alhasil, banyak yang penasaran siapa sebenarnya sosok di balik pembelian lahan besar-besaran tersebut.
Sebuah laporan dari The New York Times akhirnya mengungkap misteri ini. Sejumlah miliarder teknologi disebut patungan untuk membeli lahan yang rencananya akan dijadikan ‘surga dunia’.
Mereka ingin menciptakan kota eksklusif yang akan dihuni puluhan ribu warga. Adapun kota itu akan memisahkan dua wilayah, yakni area perkotaan dan pedesaan.
“Kota itu akan ditenagai energi yang ramah lingkungan, transportasi umum, dan kehidupan perkotaan yang memadai,” kata Flannery Associates dalam dokumen tahun 2017, dikutip dari Mashable, Senin (28/8/2023).
Beberapa miliarder teknologi yang ikut dalam patungan tersebut adalah co-founder LinkedIn, Reid Hoffman; investor modal ventura Andreessen Horowitz, Marc Andreessen; janda Steve Jobs, Even Laurene Powell Jobs; hingga beberapa tokoh startup dan kripto.
Menurut laporan The New York Times, otak di balik Flannery Associates adalah mantan trader Goldman Sachs berusia 36 tahun bernama Jan Sramek.
Selama ini, Flannery Associates bergerak dalam senyap. Namun, mereka akhirnya terungkap lantara perlu melobi pemerintah setempat.
Sebab, Flannery Associates sedang dalam upaya membeli lahan pertanian dan properti lain yang bukan milik warga. Dengan begitu, mau tak mau mereka perlu melakukan negosiasi dengan pemerintah lokal.
Flannery Associates berjanji akan menciptakan lapangan pekerjaan, rumah baru, dan fasilitas umum yang memadai, agar pemerintah lokal merestui inisiatif mereka.
Artikel Selanjutnya
Ngeri, Giliran PBB yang Buka-bukaan soal Tanda Kiamat
(fab/fab)