Jakarta, Dexpert.co.id – Berbagai minuman manis kekinian mulai dari boba hingga kopi aren kini sangat menjamur dan punya banyak penggemar. Namun, banyak masyarakat abai bahwa minuman tersebut mengandung gula yang cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.
Tidak heran bahwa negeri tetangga Singapura telah melarang iklan minuman manis untuk tayang sebelum jam 9 malam.
Ahli gizi Syarief Darmawan menyebut bahwa minuman kemasan tinggi gula memang sangat berbahaya. Dalam beberapa kasus, efeknya bisa lebih berbahaya dari rokok.
“Minuman kemasan lebih berbahaya dibanding dengan rokok karena dalam minuman kemasan ada bahan tambahan makanan berupa pemanis buatan dan pewarna buatan,” ungkap Syarief kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, menurut Syarief, masyarakat sendiri bisa mencegah hal itu dengan mengikuti aturan dasar agar tidak mengkonsumsi gula berlebihan setiap hari.
“Menurut Kementerian Kesehatan, anjurannya adalah 50 gram sehari atau 5 sendok teh sehari. Jika bisa lebih sedikit itu lebih baik,” paparnya.
Menurutnya, 50 gram yang dikonsumsi biasanya sudah termasuk gula yang berbentuk makanan ringan (snack) atau makanan berat. “Jika berlebih dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, dan lainnya,” ungkap Syarief.
Terakhir, Syarief memberikan tips bagi masyarakat yang menyukai minuman manis agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya. Mereka disarankan untuk perbanyak makan buah-buahan, meningkatkan olahraga, dan juga menghindari stres.
“Hindari stres yang bisa menyebabkan kita sering ngemil. Jangan lupa mulai memperhatikan informasi zat gizi dalam makanan kemasan, dan terakhir hati-hati dengan gula tersembunyi dalam cemilan kita yang kita konsumsi,” tutupnya.
(hsy/hsy)
Next Article
12 Tanda-Tanda Tubuh Overdosis Gula, Jangan Diabaikan!