Close Menu
Dexpert
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    • Jasa Website
    • Referensi
    • Portofolio
    • Merchandise
    • Blog
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    Home»Insight News»Misteri Miringnya Inti Bumi di Bawah RI Akhirnya Terungkap!
    Insight News

    Misteri Miringnya Inti Bumi di Bawah RI Akhirnya Terungkap!

    Ardhian ValqaBy Ardhian Valqa19 Oktober 2021Updated:19 Oktober 2021Tidak ada komentar2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Jakarta – Sebuah penelitian mengungkapkan inti bumi di bawah Indonesia miring. Penyebabnya adalah inti besi padat di tengah Bumi telah tumbuh lebih cepat di bawah laut Banda.

    Selain itu, diungkapkan jika inti Bumi di Indonesia telah kehilangan panas lebih cepat dari wilayah lain seperti Brasil. Ini membuat pendinginan lebih cepat akibat kristalisasi besi penyusun inti.

    Kejadian ini sudah berlangsung sejak 500 tahun lalu. Namun tidak diketahui alasan proses pendinginan terjadi dengan cepat di wilayah Indonesia. Penelitian ini berasal dari Seismolog University of California, Berkeley, Amerika Serikat.

    “Satu-satunya cara kami dapat jelaskan adalah sisi satunya tumbuh lebih cepat dibanding yang lain,” kata penulis utama studi Daniel Frost, seismolog di University of California, Berkeley, dikutip Selasa (19/10/2021).

    Penelitian tersebut terungkap saat peneliti mempelajari gelombang seismik. Ini adalah getaran bawah tanah dari gempa Bumi dan melewati inti besi padat planet. Inti Bumi sendiri berada 3.000 kilometer di bawah permukaan Bumi. Bentuknya seperti bola dan mengandung besi serta nikel.

    Di atas bagian inti adalah mantel dalam dari 300 hingga 2.890 km di bawah permukaan Bumi. Berikutnya mantel luar yakni 10-300 km di bawah permukaan Bumi, serta lapisan paling luar yakni kerak Bumi.

    Penemuan inti Bumi kehilangan panas membawa para ilmuwan pada satu kesimpulan baru, yaitu mengapa kristalisasi besi condong di arah barat yakni Laut Banda dibanding Timur.

    Menurut peneliti adalah ada pertumbuhan asimetris, 60% lebih tinggi ke sisi barat. Namun mereka meyakini pertumbuhan ini bukan berarti akan ada risiko lain membuatnya tidak seimbang.

    Masih ada misteri lain yang perlu diungkap, kata Frost. “Pertanyaannya adalah, apakah ini mengubah kekuatan medan magnet?” ujarnya.

    [Dexpert.co.id]

    (Update dari:CNBC.com )



    High Technology Techno for life
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Ardhian Valqa

    Related Posts

    Ramai-Ramai Perusahaan Getol Pakai AI, Tak Peduli Anggarannya Meledak

    25 Januari 2025

    Kejadian Langka Parade Planet, 2 Zodiak Ini Mohon Waspada

    25 Januari 2025

    Kanguru Raksasa Punah Bikin Penasaran, Begini Temuan Terbaru Para Ahli

    25 Januari 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tim Kerja
    • Kontak
    • S & K
    • Privasi
    © 2025 - Dexpert, inc.

    PT Dexpert Corp Indonesia

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.