Jakarta – Moderna Inc mengungkapkan perusahaan sedang mengembangkan vaksin tunggal. Vaksin itu akan mencampurkan dosis booster Covid-19 dengan suntikan flu eksperimental.
Diharapkan vaksin baru ini bisa diberikan untuk virus dan penyakit pernapasan lain untuk menjadi suntikan tahunan.
“Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar di depan kami, jika bisa membawa ke pasar vaksin booster tahun berefikasi tinggi pan-respiratory,” kata Chief Executive Officer Moderna, Stephane Bancel dikutip dari CTVnews, Jumat (10/9/2021).
Dia menambahkan keyakinannya Moderna bisa jadi pertama yang ada di pasar ini. “Kami percaya Moderna bisa jadi pasar pertama di peluang penting terbaru ini,” ungkapnya.
Sementara itu analis dan investor layanan kesehatan menyebut Moderna, Pfizer Inc dan mitra vaksin Jerman untuk BioNTech SE diprediksi mendapatkan miliaran dolar melalui booster Covid-19.
Sebagai informasi, produsen obat juga telah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza yang sedang dalam pengembangan. Moderna juga telah melakukan uji klinis pada vaksin RSV untuk orang dewasa berusia tua.
Kombinasi vaksin flu dan Covid-19 juga diteliti oleh Novavax Inc. Perusahaan mengungkapkan pihaknya melakukan studi tahap awal untuk menguji kombinasi tersebut.
Dalam penelitian lain, Moderna memberikan berita terbaru pada uji coba tahap menengah untuk vaksin pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun. Ujicoba itu menguji dosis 40 mikrogram yang melibatkan 4.000 anak.
Moderna juga sedang ditinjau oleh FDA Amerika Serikat (AS) untuk vaksinnya dapat digunakan oleh remaja.
Perusahaan mengatakan studi pemilihan dosis diberikan pada kelompok usia yang berbeda. Ada usia 2 tahun hingga kurang dari 6 tahun, dan 6 bulan sampai di bawah 2 tahun.
Sementara itu Vaksin Pfizer-BioNTech telah disahkan digunakan untuk anak berusia 12-15 tahun pada awal tahun ini.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )