Jakarta – Pejabat Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang memeriksa Binance atas kemungkinan adanya perdagangan insider trading dan manipulasi pasar. Langkah ini menambah daftar pengawasan terhadap bursa kripto terbesar dari sisi volume ini.
Ini merupakan laporan Bloomberg News dengan mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah ini. Pihak berwenang sedang mencari tahu apakah Binance atau staf-nya mendapatkan keuntungan dengan mengambil keuntungan dari pengguna.
Pemeriksaan ini melibatkan komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) yang beberapa pekan lalu telah menghubungi saksi potensial. Binance tidak dituduh melakukan kesalahan dan penyelidikan ini.
“Di Binance kami memiliki kebijakan tanpa toleransi untuk perdagangan insider trading dan kode etik ketat terkait dengan semua jenis perilaku yang dapat berdampak negatif pada pelanggan dan industri kami,” ujar Binance seperti dilansir dari Reuters, Senin (20/9/2021).
Binance telah mendapat teguran dan pembatasan bisnis dari pengawas keuangan dari Inggris, Jepang, dan Jerman atas penggunaan uang kripto (cryptocurrency) untuk tindakan pencucian uang dan risiko bagi konsumen.
Binance didirikan pengusaha asal Kanada berdarah China, Changpeng Zhao pada 2017. Binance memiliki kantor pusat di Cayman Islands. Saat ini Changpeng Zhao sudah mundur dari posisi CEO perusahaan.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )