Close Menu
Dexpert
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    • Jasa Website
    • Referensi
    • Portofolio
    • Merchandise
    • Blog
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    Home»Insight News»NASA Tak Sengaja Temukan Harta Karun Langka di Mars, Begini Wujudnya
    Insight News

    NASA Tak Sengaja Temukan Harta Karun Langka di Mars, Begini Wujudnya

    Ardhian ValqaBy Ardhian Valqa25 November 2024Updated:25 November 2024Tidak ada komentar3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Jakarta, Dexpert.co.id – Sebuah batu di Mars menumpahkan harta karun berwarna kuning yang mengejutkan setelah penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, secara tidak sengaja menembus bagian luar batu yang sekilas tampak biasa-biasa saja.

    Ketika Curiosity menggulingkan badannya yang berbobot 899 kilogram di atas batu tersebut pada Mei lalu, batu tersebut pecah dan memperlihatkan kristal kuning dari unsur belerang.

    Meskipun sulfat cukup umum ditemukan di Mars, ini merupakan pertama kalinya belerang ditemukan di planet merah dalam bentuk unsur murni.

    Yang lebih menarik lagi adalah Saluran Gediz Vallis, tempat Curiosity menemukan batu tersebut, dipenuhi dengan bebatuan yang tampak mirip dengan batu belerang. Hal ini memicu kecurigaan bahwa area tersebut menyimpan belerang murni dalam jumlah melimpah.

    “Menemukan bidang batu yang terbuat dari belerang murni seperti menemukan oasis di padang pasir,” kata ilmuwan proyek Curiosity Ashwin Vasavada dari Jet Propulsion Laboratory NASA pada bulan Juli, dikutip dari ScienceAlert, Senin (25/11/2024).




    Foto: Bebatuan di planet Mars. (Dok. NASA//JPL-Caltech/MSSS)
    Bebatuan di planet Mars. (Dok. NASA//JPL-Caltech/MSSS)

    “Seharusnya [belerang murni] tidak ada di sana, jadi sekarang kami harus menjelaskannya. Menemukan hal-hal aneh dan tidak terduga itulah yang membuat penjelajahan planet begitu mengasyikkan,” ia menambahkan.

    Sulfat adalah garam yang terbentuk ketika belerang, biasanya dalam bentuk senyawa, bercampur dengan mineral lain di dalam air. Saat air menguap, mineral bercampur dan mengering, meninggalkan sulfat.

    Mineral sulfat ini dapat memberi tahu kita banyak hal tentang Mars, seperti sejarah perairannya, dan bagaimana cuacanya seiring berjalannya waktu.

    Sebaliknya, belerang murni hanya terbentuk dalam kondisi yang sangat spesifik, yang tidak diketahui terjadi di wilayah Mars tempat Curiosity menemukannya.

    Sejujurnya, ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang sejarah geologi Mars. Namun penemuan belerang murni yang berserakan di permukaan Mars menunjukkan bahwa ada sesuatu yang cukup besar yang tidak disadari ilmuwan selama ini.

    Karena ilmuwan telah mengetahui tentang sulfat di Mars selama beberapa waktu, penemuan ini tidak memberi tahu informasi baru di wilayah tersebut. Ilmuwan belum menemukan tanda-tanda kehidupan yang lebih akurat di Mars.

    Namun, ilmuwan terus-menerus menemukan sisa-sisa yang berguna bagi organisme hidup, termasuk bahan kimia, air, dan kondisi yang dapat dihuni di masa lalu.

    Instrumen Curiosity mampu menganalisa dan mengidentifikasi batuan belerang di Selat Gediz Vallis, namun jika tidak mengambil rute yang berguling dan memecahkan salah satu batuan, mungkin diperlukan waktu lebih hingga dapat menemukan belerang tersebut.

    Langkah selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana tepatnya, berdasarkan apa yang ilmuwan ketahui tentang Mars, belerang bisa sampai ada di sana.

    Hal ini akan membutuhkan lebih banyak usaha, mungkin melibatkan beberapa pemodelan lebih detil terkait evolusi geologi Mars.

    Sementara itu, Curiosity akan terus mengumpulkan data yang sama.

    Kanal Gediz Vallis merupakan kawasan yang kaya dengan sejarah Mars. Salah satunya jalur air kuno yang bebatuannya kini mengandung jejak sungai kuno yang pernah mengalir di atasnya, miliaran tahun lalu.

    Curiosity mengebor lubang di salah satu batu, mengambil sampel bubuk bagian dalamnya untuk analisis kimia, dan masih berjalan lebih dalam di sepanjang saluran, untuk melihat kejutan lain apa yang mungkin menunggu di sekitar batu berikutnya.

    (fab/fab)

    Saksikan video di bawah ini:

    Video: Rilis 3 Platform AI, Indosat Fokus Jadi Perusahaan AI TechCo




    Next Article



    China Bawa Harta Karun dari Antariksa, NASA Kecolongan



    Hitech for better life Innovation
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Ardhian Valqa

    Related Posts

    Ramai-Ramai Perusahaan Getol Pakai AI, Tak Peduli Anggarannya Meledak

    25 Januari 2025

    Kejadian Langka Parade Planet, 2 Zodiak Ini Mohon Waspada

    25 Januari 2025

    Kanguru Raksasa Punah Bikin Penasaran, Begini Temuan Terbaru Para Ahli

    25 Januari 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tim Kerja
    • Kontak
    • S & K
    • Privasi
    © 2025 - Dexpert, inc.

    PT Dexpert Corp Indonesia

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.