Jakarta, Dexpert.co.id – Sebuah penelitian terbaru mengungkap bukti adanya perkawinan silang atau hidup berdampingan antara Homo Sapiens dan Homo Neaderthalensis.
Smithsonian National Museum of Natural History menuliskan spesies ini hidup di sekitar Eropa dan Asia tengah hingga barat daya. Spesies yang diperkirakan hidup 400 ribu tahun lalu itu merupakan kerabat manusia yang disebut telah punah.
Ciri-cirinya memiliki bagian tengah wajah yang besar, tulang pipi yang bersudut, dan hidung yang besar. Meski sudah punah, Science Alert menuliskan manusia masih membawa DNA Neaderthal ribuan tahun kemudian.
Pertemuan kedua spesies tersebut diteliti oleh arkeolog Saman Guran dari Universitas Cologne Jerman dan rekannya. Mereka menggunakan kombinasi data genetik, topografi dan ekologi untuk menentukan lokasi.
Hasilnya adalah Pegunungan Zagros Iran. Ternyata di sana juga dikenal sebagai salah satu situs Neanderthal, Gua Shanidar.
“Kami percaya Pegunungan Zagros seperti koridor, memfasilitasi penyebaran (manusia modern) ke utara dan Neanderthal menuju ke selaran,” kata tim peneliti, dikutip Rabu (18/9/2024).
Lokasinya persis seperti kelahiran Neanderthal di Palearktik yang lebih dingin dan Afrotropis yang hangat.
Pegunungan Zagros juga memiliki keanekaragaman hayati dan sumber daya yang cukup. Dengan begitu bisa mendukung kedua spesies hidup berdampingan.
“Wilayah perbatasan dua alam penting dalam biologi sebab bisa sebagai tempat berlindung untuk spesies dari glasial,” kata mereka.
Perubahan kondisi iklim juga disebut bisa menjadi alasan kedua spesies semakin dekat. Sebelumnya sebuah penelitian juga menemukan adanya kesamaan fitur wajah antara manusia modern dengan Neanderthal di Zagros.
(fab/fab)