Jakarta – Pendiri Microsoft Bill Gates mengaku tidak tertarik mengeksplorasi luar angkasa, karena masih banyak hal yang harus dilakukan di Bumi. Hal ini diungkapkan olehnya saat diwawancara oleh James Corden.
Dia mengatakan saat ini sedang ‘terobsesi’ dengan hal-hal seperti malaria, HIV, dan bagaimana cara mengentaskan penyakit ini. Saat ini Gates banyak bekerja untuk kesehatan masyarakat melalui badan yang didirikannya, termasuk untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Saya bahkan mungkin membuat orang bosan di pesta karena berbicara tentang penyakit dan wabah,” kata Gates dilansir dari Times of India, Rabu (29/9/2021).
Gates mungkin kini bukan lagi berada di puncak orang terkaya di dunia, posisinya kini ditempati oleh Bos Tesla Elon Musk dan Founder Amazon Jeff Bezos, namun dia masih menjadi orang terkaya nomor lima di dunia.
Berbeda dengan Gates, dua orang terkaya di dunia ini berambisi mengeksplorasi dunia hingga luar angkasa. Bezos baru saja terbang ke luar angkasa dengan Blue Origim dan Musk sibuk dengan proyek SpaceX.
Baik Bezos dan Musk telah menjawab kritikan yang ditujukan pada mereka karena ketertarikannya pada luar angkasa. Usai perjalanannya ke luar angkasa, dia mengatakan apa yang dia pikirkan selama ini benar dan problematika manusia harus diselesaikan dari dua sisi.
“Kita harus melakukan keduanya, kita memiliki banyak masalah disini di Bumi, dan kita perlu menyelesaikannya. Kita juga perlu melihat jauh ke depan, karena kita selalu melakukannya sebagai makhluk sosial,” kata Bezos.
Musk pun mengatakan harus menyelesaikan masalah terkait sumber daya di Bumi, namun dia tetap mempercayai bahwa harus ada upaya untuk meningkatkan kehidupan di luar bumi.
“Mungkin 99% kemampuan ekonomi harus didedikasikan untuk menyelesaika masalah di Bumi, tapi tetapa da 1% atau kurang dari 1% bisa saja dilakukan untuk meningkatkan kehidupan melampaui yang ada di Bumi,” kata Musk.
Sebelumnya, Bezos berjanji menyumbangkan US$ 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun (Kurs Rp 14.200) pada tahun ini untuk mendukung upaya konservasi, dan menjadi bagian dari komitmen Bezos Earth Fund. Janji tersebut merupakan bagian dari komitmen US$ 10 miliar atau Rp 142 triliun yang dialokasikan untuk mendukung para ilmuwan, aktivis, dan organisasi yang bekerja untuk mengatasi perubahan iklim hingga 2030.
Ke depannya dana tersebut berencana untuk mendukung upaya restorasi lanskap dan transportasi sistem pangan. Bezos mengungkapkan alam adalah sistem pendukung kehidupan dan kini telah menjadi rapuh.
[Dexpert.co.id]
(rah/rah)