Yogyakarta, Dexpert.co.id – Pandemi Covid-19 mempercepat perkembangan sektor ekonomi digital. Ini karena hampir seluruh kegiatan masyarakat dilakukan melalui rumah saja dan akhirnya mengandalkan digital.
Namun sejak beberapa waktu terakhir, Indonesia mulai melonggarkan pembatasan kegiatan. Termasuk presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperbolehkan untuk tidak menggunakan masker di luar ruangan.
Lalu bagaimana nasib ekonomi digital ke depannya? Menteri Kominfo, Johnny Plate menyatakan hal tersebut akan membuka ruang yang semakin baik untuk pengembangan dan pertumbuhan ekonomi.
“Semakin terbuka ruang interaksi masyarakat akan membuka ruang semakin baik bagi pengembangan dan pertumbuhan ekonomi,” kata Johnny dalam Digital Experts Talk #10 – Akselerasi Literasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
Meski sudah ada pelonggaran penggunaan masker, namun Johnny mengingatkan masyarakat tetap waspada. Menurutnya menggunakan masker memiliki banyak manfaat.
Pakai masker banyak manfaatnya, tidak hanya untuk menangani Covid-19 tapi juga hal lain. Covid sudah melandai, tapo tidak dilarang juga bagi masyarakat yang tetap ingin menggunakan masker,” jelasnya.
Dalam kesempatan berbeda Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelonggaran pemakaian masker adalah jadi bagian transisi dati pandemi menuju endemi.
“Pak Presiden sudah kasih berita gembira (pelonggaran pemakaian masker), itu salah satu bagian transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke endemi,” tuturnya saat konferensi pers, Selasa (17/05/2022).
“Apa yang sudah dilakukan Pak Presiden itu adalah langkah transisi pandemi ke endemi”.
Budi juga menambahkan salah satu hal penting untuk proses transisi adalah dengan data sains. Serta juga tanggung jawab dari masing-masing.
Menurutnya dalam sejarah, transisi terjadi saat masyarakat sadar untuk menjalani protokol hidup sehat bagi diri sendiri dan keluarga.
“Sekuat apapun negara mencoba untuk atur masyarakat hidup sehat, tetap yang baik itu di masing-masing individu,” ujarnya.
[Dexpert.co.id]
Artikel Selanjutnya
Puncak Varian Omicron Diprediksi Februari, Ini Saran IDI
(npb/roy)