Jakarta – Sejak Taliban berkuasa, kelompok itu punya gudang peralatan militer baru. Sebagian besar isinya merupakan milik Amerika Serikat yang sebelumnya dipasok untuk militer Afghanistan.
Pemerintah AS telah menghabiskan banyak uang untuk memasok peralatan itu. Namun jatuhnya Kabul dan kota-kota besar di Afghanistan, peralatan itu jatuh ke tangan para pemberontak.
Saat menarik pasukan Amerika dan menyerahkan peperangan pada tentara Afghanistan, Presiden Joe Biden mengungkapkan soal peralatan itu.
“Kami menyediakan semua alat kepada mitra Afghanistan kami, izinkan saya menekankan: semua alat, pelatihan, dan peralatan militer modern manapun,” kata Biden pada bulan lalu.
Akhirnya, peralatan itu dimiliki Taliban. Di media sosial tersebar gambar anggota Taliban yang berpose enggan senapan buatan Amerika dan kendaraan dengan senjata berat dan dipasang artileri.
Video juga menunjukkan sejumlah gerilyawan menginspeksi antrian panjang dari kendaraan serta membuka peti senjata api baru, peralatan komunikasi hingga pesawat militer tak berawak.
Pajabat AS yang masih bertugas dan mantan pejabat memiliki kekhawatiran senjata tersebut bisa digunakan untuk membunuh warga sipil. Selain itu ketakutan dapat disita kelompok militan lain.
Dengan fakta ini, para ahli mendesak AS untuk menemukan cara memantau peralatan yang diberikan pada sekutu. Penelitian Persenjataan Konflik di Inggris, Justin Fleischner mengatakan dengan begitu bisa memastikan pasokan dipantau dan diinvestaris dengan ketat.
Berikut ini daftar beberapa peralatan militer AS yang jadi milik Taliban, dikutip laman ABC, Senin (23/8/2021).
Kendaraan Militer
Kepada Reuters, seorang pejabat AS mengatakan belum ada pasti. Namun menurut penilaian intelijen diyakini Taliban memiliki 2.000 kendaraan lapis baja termasuk Humvee AS yang masing-masing seharga US$308 ribu (Rp4,4 miliar).
Pada Juni, Taliban berhasil merebut 700 truk dan Humvee dari pasukan keamanan Afghanistan serta lusinan kendaraan lapis baja dan sistem artileri, ungkap Forbes.
Selain itu ada M1117 Guardians, MaxxPro MRAP, Oshkosh ATV dan kendaraan militernya yang diduga juga telah dimiliki Taliban. Kelompok itu juga mewarisi 11 pangkalan militer berisi senjata dan gadget baru serta memiliki angkatan udara sendiri.
Helikopter dan Drone
Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS melaporkan pihaknya menyediakan 208 pesawat untuk militer Afghanistan selama periode 2003 dan 2016. Termasuk di dalamnya adalah helikopter Blackhawk, helikopter Scout Attack dan drone militer ScanEagle, pesawat serang ringan, dan pesawat angkut militer.
Kabarnya tidak semua pesawat ditinggal, sebab dalam seminggu terakhir pilot Afghanistan menggunakan pesawat tersebut untuk melarikan diri dari Taliban. Menurut seorang pejabat AS sekitar 40-50 pesawat telah diterangkan ke Uzbekistan oleh pilot Afghanistan yang mencari perlindungan.
Sejumlah pesawat yang ada di AS untuk perbaikan dan akan ditinggal. Sementara itu yang dalam perjalanan ke pasukan Afghanistan akan digunakan untuk membantu evakuasi dari Kabul.
Senjata dan Perangkat Kacamata Malam
Sejak tahun 2003, AS memberikan 600 ribu senjata infanteri termasuk senapan M16, 162 ribu peralatan komunikasi dan 16 riu perangkat kacamata malam. “Kemampuan beroperasi di malam hari jadi game change yang nyata,” kata seorang anggota kongres kepada Reuters.
Sejumlah senjata yang disita oleh Taliban termasuk senapan mesin, mortir, dan artileri termasuk howitzer. Ini menjadi keunggulan Taliban untuk melawan perlawanan yang muncul seperti dari Lembah Panjshir.
Terdapat video juga yang berisi pejuang Taliban menukar AK-47 untuk senjata buatan AS seperti M16.
Selain itu, Taliban juga diyakini memiliki pakaian pelindung, peralatan komunikasi, peluncur granat di bahu dan drone militer.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )