Jakarta, Dexpert.co.id – Pengiriman smartphone di Asia Tenggara terus meningkat sejak awal tahun 2024. Hal ini terjadi karena pasar Asia Tenggara dianggap menjanjikan bagi para produsen HP dengan terus menarik lebih banyak merek dan investasi.
Menurut hasil riset dari Canalys, lima pasar teratas di kawasan Asia Tenggara mencatatkan pengiriman sebanyak 7,26 juta unit smartphone yang menandai peningkatan signifikan sebesar 20% dari periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan Canalys, Indonesia tetap menjadi pasar HP terbesar di Asia Tenggara, menyumbang 38% dari total pengiriman pada bulan Januari.
Pasar terbesar kedua, Filipina, menunjukkan pertumbuhan paling kuat dengan pengiriman naik 77% pada awal 2024 dibandingkan tahun lalu.
Pasar terbesar berikutnya adalah Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di mana Vietnam adalah satu-satunya negara yang mengalami penurunan sebesar 2% pengiriman secara tahunan.
Menurut analis Canalys Le Xuan Chiew, stabilnya tekanan inflasi yang didukung oleh dukungan pemerintah dan momen penjualan akhir tahun 2023 di wilayah tersebut telah menyebabkan sentimen konsumen dan pengeluaran meningkat.
“Untuk memanfaatkan kebangkitan pasar ini, produsen ponsel pintar yang mengadopsi strategi konservatif dalam enam bulan terakhir, kini menerapkan taktik agresif untuk mendapatkan dominasi pasar,” kata Chiew dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (9/3/2024).
Dalam periode tersebut, Samsung mendapatkan kembali pangsa pasar teratasnya di kawasan ini berkat keberhasilan peluncuran seri Galaxy S24 yang menawarkan peningkatan masa pakai baterai dan kemampuan AI baru.
Namun, pesaing asal China seperti Xiaomi menawarkan model ponsel baru dengan harga bersaing.
Xiaomi merupakan merek ponsel terbesar kedua berdasarkan pengiriman pada bulan Januari 2024 di wilayah tersebut. Ia terus mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 128%, sementara Transsion, pendatang baru di pasar ini mengalami pertumbuhan sebesar 190%.
“Peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan di kawasan ini di populasi kelas menengah dan generasi muda yang memasuki dunia kerja, merupakan alasan kuat untuk mengharapkan peningkatan pengiriman,” kata Cheiw.
Sementara menurut Counterpoint, pengiriman ponsel pintar yang kuat di Asia Tenggara berbeda dengan China, pasar ponsel pintar terbesar di dunia. Yang mengalami penurunan penjualan ponsel pintar sebesar 7% dalam enam minggu pertama 2024 secara tahunan.