Jakarta – Pemerintah berencana memberikan vaksin Covid-19 booster pada masyarakat. Saat ini sedang dilakukan pengkajian oleh lembaga penelitian dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Tahun depan memberikan [vaksin] booster sekarang sedang dikaji lembaga penelitian dengan ITAGI melihat kombinasi yang baik,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers online, Selasa (26/10/2021).
Dia mengatakan harapannya pada akhir tahun ini, kebijakan soal vaksin booster sudah bisa diambil.
Namun pemberian vaksin tambahan itu tidak diberikan pada seluruh masyarakat. BGS mengungkapkan dosis ketiga akan diberikan pada beberapa kelompok masyarakat saja.
Pertama pada mereka yang mengalami risiko tinggi yaitu tenaga kesehatan (nakes) dan juga kelompok lansia. Selain itu juga diberikan pada masyarakat yang mengalami gangguan imunitas, yakni terkena HIV dan kanker.
“Nakes dan lansia (yang risiko tinggi), masyarakat kategori terganggu imunitas terkena HIV dan kanker,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sejak beberapa bulan lalu tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin booster. Para nakes sebelumnya sudah mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac.
Kelompok itu mendapatkan vaksin Moderna sebagai vaksin tambahan. Vaksinasi pertama dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 16 Juli 2021 lalu. Ada 50 guru besar FKUI serta sejumlah dokter mendapatkan vaksinasi.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )