Jakarta – Ketua POKJA Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr. Erlina Burhan mengatakan meski sudah divaksinasi dan pernah terinfeksi Covid-19, seseorang tetap berpotensi terinfeksi kembali Covid-19 terutama varian Delta. Secara teori, mereka yang sudah divaksinasi dan penyintas memiliki antibodi yang memberikan kekebalan, namun antibodi yang terbentuk pada kurun waktu tertentu akan menurun dan berkurang.
“Inilah yang menjadi alasan kalau tidak waspada, ada kemungkinan kalau terus menerus terekspos dengan virus jumlah yang besar maka jumlah virus yang banyak akan mengalahkan antibodi di dalam tubuh. Akibatnya terinfeksi lagi,” kata Erlina, Kamis (30/9/2021).
Untuk itu, dia mengingatkan para penyintas dan mereka yang sudah divaksinasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Erlina menegaskan pertahanan tubuh bisa runtuh jika terpapar virus terlalu banyak.
Dia mengingatkan kondisi pandemi ini sangat dinamis, dengan pengetahuan yang terbatas dan selalu ada perubahan untuk menyesuaikan. Yang paling utama menurutnya adalah pencegahan dengan protokol kesehatan, jika nantinya kasus semakin berkurang maka ada potensi masyarakat tidak perlu lagi memakai maskar.
“Selalu ada perubahan, dulu kita katakan yang pakai masker hanya yang sakit, tapi kemudian diketahui 70% yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala makanya secara general semua orang pake masker. Pertama tugas kita pencegahan, kalau kasus sudah di bawah 100 baru mungkin bisa lepas masker,” pungkasnya.
Dia juga mengatakan meski sekarang kasus sudah melandai, masih terbuka potensi gelombang ketiga dan harus dilakukan pencegahannya. Pasalnya, Indonesia baru saja melewati gelombang kedua dengan lonjakan kasus dan situsasi yang mengkhawatirkan, sehingga lonjakan ketiga seharusnya dapat diantisipasi.
“Kita sebagai negara yang sudah cukup panjang perjalanannya terutama setelah gelombang kedua kemarin yang mengerikan. Kita harus berusaha mengantisipasi agar tidak terjadi gelombang ketiga, karena masih terlalu dini mengatakan pasti terjadi gelombang ketiga,” kata Erlina.
[Dexpert.co.id]
(rah/rah)