Close Menu
Dexpert
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    • Jasa Website
    • Referensi
    • Portofolio
    • Merchandise
    • Blog
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    Home»Insight News»Sudah Divaksin Tapi Terinfeksi Covid-19, Ini Biang Keroknya
    Insight News

    Sudah Divaksin Tapi Terinfeksi Covid-19, Ini Biang Keroknya

    Ardhian ValqaBy Ardhian Valqa30 September 2021Updated:1 Oktober 2021Tidak ada komentar2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Jakarta – Ketua POKJA Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr. Erlina Burhan mengatakan meski sudah divaksinasi dan pernah terinfeksi Covid-19, seseorang tetap berpotensi terinfeksi kembali Covid-19 terutama varian Delta. Secara teori, mereka yang sudah divaksinasi dan penyintas memiliki antibodi yang memberikan kekebalan, namun antibodi yang terbentuk pada kurun waktu tertentu akan menurun dan berkurang.

    “Inilah yang menjadi alasan kalau tidak waspada, ada kemungkinan kalau terus menerus terekspos dengan virus jumlah yang besar maka jumlah virus yang banyak akan mengalahkan antibodi di dalam tubuh. Akibatnya terinfeksi lagi,” kata Erlina, Kamis (30/9/2021).

    Untuk itu, dia mengingatkan para penyintas dan mereka yang sudah divaksinasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Erlina menegaskan pertahanan tubuh bisa runtuh jika terpapar virus terlalu banyak.

    Dia mengingatkan kondisi pandemi ini sangat dinamis, dengan pengetahuan yang terbatas dan selalu ada perubahan untuk menyesuaikan. Yang paling utama menurutnya adalah pencegahan dengan protokol kesehatan, jika nantinya kasus semakin berkurang maka ada potensi masyarakat tidak perlu lagi memakai maskar.

    “Selalu ada perubahan, dulu kita katakan yang pakai masker hanya yang sakit, tapi kemudian diketahui 70% yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala makanya secara general semua orang pake masker. Pertama tugas kita pencegahan, kalau kasus sudah di bawah 100 baru mungkin bisa lepas masker,” pungkasnya.

    Dia juga mengatakan meski sekarang kasus sudah melandai, masih terbuka potensi gelombang ketiga dan harus dilakukan pencegahannya. Pasalnya, Indonesia baru saja melewati gelombang kedua dengan lonjakan kasus dan situsasi yang mengkhawatirkan, sehingga lonjakan ketiga seharusnya dapat diantisipasi.

    “Kita sebagai negara yang sudah cukup panjang perjalanannya terutama setelah gelombang kedua kemarin yang mengerikan. Kita harus berusaha mengantisipasi agar tidak terjadi gelombang ketiga, karena masih terlalu dini mengatakan pasti terjadi gelombang ketiga,” kata Erlina.

    [Dexpert.co.id]

    (rah/rah)



    Innovation Techno update
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Ardhian Valqa

    Related Posts

    Ramai-Ramai Perusahaan Getol Pakai AI, Tak Peduli Anggarannya Meledak

    25 Januari 2025

    Kejadian Langka Parade Planet, 2 Zodiak Ini Mohon Waspada

    25 Januari 2025

    Kanguru Raksasa Punah Bikin Penasaran, Begini Temuan Terbaru Para Ahli

    25 Januari 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tim Kerja
    • Kontak
    • S & K
    • Privasi
    © 2025 - Dexpert, inc.

    PT Dexpert Corp Indonesia

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.