Jakarta – NASA ternyata terlibat dalam pengembangan taksi terbang. Lembaga antariksa Amerika Serikat (AS) saat ini sedang melakukan uji coba bersama dengan Jobs Aviation. Bila berhasil taksi terbang akan diluncurkan 2024.
Jobs Aviation telah membangun pesawat yang bisa lepas landa dan mendarat secara vertikal (eVTOL). Kendaraan itu diharapkan bisa membawa hingga empat penumpang dan pilot sekaligus, dikutip dari The Register, Kamis (2/9/2021).
Tahun lalu, Jobs telah mengakuisisi Uber Elevate dari Uber. Didirikan tahun 2009, perusahaan itu memiliki tujuan membuat pesawat dan mengatur penerbangan eVTOL semudah meminta supir di jalanan.
Sebelum layanan taksi terbang dapat digunakan, perusahaan harus memenuhi persyaratan teknis dan keselamatan oleh FAA. Mereka bertujuan untuk bisa mengantongi sertifikasi pada 2023.
Namun sebelumnya sertifikasi, pesawat akan mengalami uji coba sebanyak lebih dari 1.000 kali. Taksi tersebut dikabarkan telah memiliki prototipe pada 2017 lalu.
Lalu tugas NASA adalah menguji dan mengumpulkan data mengenai kendaraan itu. Pekerjaan tersebut bagian dari kampanye nasional Advanced Air Mobility (AAM), yaitu dirancang untuk mempromosikan teknologi perjalanan yang canggih.
Staf akan memperhatikan cara kendaraan bergerak, suaranya dan cara komunikasi kendaraan dengan pengontrol.
Joby juga tercatat sebagai perusahaan pertama bagian dari proyek AAM. Pengujian akan membantu memberikan informasi mengenai kesenjangan pada standard yang ada.
“Skenario pengujian akan membantu memberikan informasi kesenjangan pada standard saat ini, memberikan manfaat bagi kemajuan industri dalam mengintegrasikan kendaraan AAM ke udara,” jelas Davis Hackenberg, manajer integrasi NASA yang bekerja pada kampanye AAM.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )