Jakarta – Xiaomi tidak akan lagi meluncurkan smartphone baru dengan merek “Mi”. Lini ponsel mid-range ini sudah berusia 10 tahun. Lantas apa yang terjadi?
Juru Bicara Xiaomi mengatakan mulai kuartal III-2021, seri produk “Mi” akan berganti nama menjadi “Xiaomi”. Perubahan ini bertujuan untuk menyeragamkan kehadiran merek global kami dan menutup kesenjangan persepsi antara merek dengan produknya.
“Keputusan ini mungkin membutuhkan waktu hingga akhirnya berlaku di seluruh wilayah. Melalui perkenalan identitas brand yang baru, dua seri produk yang berbeda ini akan berada di bawah merek induk yang sama,” ujar Juru Bicara Xiaomi dalam keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).
Menurut Juru Bicara Xiaomi, produk Xiaomi adalah manifestasi dari puncak teknologi dan menawarkan pengalaman yang premium, sementara produk Redmi menghadirkan inovasi besar dengan harga yang lebih terjangkau serta ditujukan kepada audiens yang lebih muda.
“Diferensiasi ini juga terlihat pada penulisan logo kami yang sudah diperbarui. Logo Xiaomi dan Redmi akan diwakili oleh logo merek induk. Ke depannya, sistem penamaan seri Xiaomi dan Redmi juga akan berlaku pada produk-produk ekosistem dan IoT yang kami rilis,” terangnya.
Sebagai informasi, merek Mi sebetulnya pertama kali bukanlah untuk smartphone. Namun sistem operasi MIUI yang saat ini telah ada di versi 12.5.
Sementara untuk smartphone dengan merek Mi debut pertama kali pada 2011 dengan Mi 1. Smartphone tersebut memiliki spesifikasi unggulan untuk saat itu.
Beberapa spesifikasi yang masuk dalam HP itu termasuk Snapdragon S3 dual core, RAM 1GB, 4 inci resolusi 854×480 hingga menjalankan MIUI pada Android 2.3 Gingerbread.
Di tahun berikutnya Xiaomi terus mengeluarkan smartphone dalam jajaran seri Mi. Pada tahun 2013, di bawah bimbingan Hugo Barra yang saat itu adalah VP dan Juru bicara produk Android, perusahaan berekspansi ke negara lain di Asia.
Produk pertama Xiaomi di luar China yang diluncurkan adalah Mi 3 dan Redmi 2. Peluncuran keduanya membuka gerbang bagi Xiaomi secara global untuk berkembang ke lebih banyak pasar hingga mengembangkan kategori produk lain.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )