Jakarta, Dexpert.co.id – Setidaknya ada 8,8 juta warga yang terlibat judi online di Indonesia. Pemerintah menyiapkan edukasi dan literasi masyarakat demi memberantas perilaku tersebut.
“Literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, kesadaran rakyat kita. Bahwa judi online adalah penipuan, judi online adalah sistem yang harus kita lawan dengan kesadaran penuh,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, usai pertemuan dengan Menteri Komdigi Meutya Hafid, di kantornya, Jakarta, Kamis (25/11/2024).
Dia memastikan akan melibatkan semua pihak. Termasuk koordinasi kementerian dan lembaga yang ada di bawah lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Salah satu yang dicontohkan adalah meminta pendampingan dari pendamping desa dan PKH (Program Keluarga Harapan). Selain itu juga kader penggerak hingga pemerintah daerah.
“Dan kita akan melibatkan seluruh perangkat yang kita miliki mestinya, baik itu yang ada di dalam koordinasi Kemenko Pemberdayaan misalnya. Kita akan minta pendamping desa, kita minta pendamping PKH, minta seluruh kader-kader penggerak pembangunan, pemerintah daerah, untuk menjadi aktor-aktor yang bisa mengatasi preventif maupun antisipatif judi online ini,” kata dia.
Kampanye literasi akan dilakukan melalui beberapa jalan. Mulai dari digital, pertemuan langsung, serta sosialisasi.
Pria yang disapa Imin mengatakan edukasi sangat dibutuhkan. Dia mengingatkan agar masyarakat jangan mau ditipu oleh jeratan pelaku judi online.
“Edukasi itu menjadi amat sangat dibutuhkan, sehingga rakyat paling bawah terutama jangan pernah mau ditipu dengan seolah-olah ada peruntungan. Tetapi yang terjadi adalah penipuan,” ungkapnya.
Cak Imin mengatakan konsep judi sejatinya ‘take and give’. Ada faktor keberuntungan di dalamnya. Namun, judi online yang menyasar rakyat miskin merupakan sebuah penipuan karena sudah diatur oleh algoritma yang membuat orang makin miskin.
“Jadi kita harus bikin literasi kepada masyarakat, karena 8,8 juta yang terlibat judi online ini adalah kontributor kemiskinan baru,” jelasnya menambahkan.
“Kalau ini tidak kita atasi dari hulu-hilirnya, kita sangat khawatir judi online akan memperbanyak orang miskin di tanah air kita,” kata dia.
(fab/fab)
Next Article
OJK Blokir 6.000 Rekening Terkait Judi Online