Jakarta, Dexpert.co.id – Para pialang data sudah lama beroperasi di balik internet. Mereka diam-diam mengumpulkan informasi pribadi dari miliaran orang di seluruh dunia. Tapi sayangnya hanya sedikit yang menyadari seberapa dalam pengumpulan data ini sebenarnya.
Perlu diketahui setiap klik, setiap pembelian, setiap “suka”, dikumpulkan, dikemas, dan dijual untuk mendapatkan keuntungan. Saat ini data pribadi agregat telah menjadi komoditas yang berharga dan industri pialang data global adalah buktinya.
Maraknya alat kecerdasan buatan (AI) juga menimbulkan risiko semakin banyaknya informasi pribadi yang diambil dari internet. Dan dunia pialang data yang tidak transparan menjadi semakin agresif.
Sebuah studi dari Pew Research menemukan bahwa masyarakat Amerika semakin mengatakan bahwa mereka tidak memahami apa yang dilakukan perusahaan dengan data mereka.
Banyak orang tidak menyadari bahwa sesuatu yang sederhana seperti nomor telepon mereka dapat digunakan oleh pialang data dan pelaku kejahatan untuk mengungkap informasi sensitif, termasuk nomor Jaminan Sosial, alamat, email, dan bahkan detail keluarga.
Lantas apa saja yang dikumpulkan oleh para pialang data ini?
Pakar keamanan siber memperkirakan bahwa pialang data mengumpulkan rata-rata 1.000 titik data dari setiap individu yang punya akun daring.
“Mereka harus mengumpulkan sebanyak mungkin tentang Anda, karena semakin besar kumpulan informasi tentang Anda dan semakin spesifik yang dapat mereka peroleh, semakin tinggi biaya data tersebut,” kata Chris Henderson, direktur senior operasi ancaman di Huntress, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/10/2024).
Berikut adalah rincian jenis informasi yang biasanya dikumpulkan pialang data, menurut pakar privasi yang diwawancarai oleh CNBC Internasional.
– Informasi dasar, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email.
– Data keuangan, seperti skor kredit dan riwayat pembayaran.
– Riwayat pembelian, seperti apa yang Anda cari daring, apa yang Anda beli, di mana Anda membelinya, dan seberapa sering Anda membeli produk tertentu.
– Data kesehatan, seperti obat-obatan apa yang dikonsumsi, kondisi medis, dan interaksi Anda dengan aplikasi atau situs web terkait kesehatan.
– Data perilaku, seperti apa yang Anda suka dan tidak suka, serta jenis iklan yang mungkin Anda klik.
– Data lokasi real time. Data GPS dari aplikasi yang melacak perjalanan Anda, tempat Anda berbelanja, dan seberapa sering Anda mengunjungi tempat tertentu termasuk dalam data yang dikumpulkan para pialang data.
– Karakteristik yang disimpulkan. Data ini berdasarkan penelusuran dan konsumsi media seseorang, seprti situs web yang Anda kunjungi, artikel yang Anda baca, video yang Anda tonton. Bahkan, paraPialang data dapat memperoleh wawasan tentang gaya hidup, pendapatan, preferensi, keyakinan agama atau politik, hobi, dan bahkan kemungkinan Anda untuk beramal.
– Hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega. Dengan menganalisis jaringan teman, pengikut, dan koneksi Anda di media sosial dan aplikasi perpesanan, pialang data dapat memetakan hubungan Anda dan bahkan melacak seberapa sering Anda berinteraksi dengan individu tertentu untuk menentukan kedalaman hubungan Anda dengan orang lain.
(fab/fab)
Next Article
Google Batal Hapus ‘Mata-Mata’ Internet di Laptop dan HP