Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung inklusi keuangan, salah satunya melalui digitalisasi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, digitalisasi menjadi solusi untuk mengembangkan UMKM dan mengatasi literasi keuangan.
“Digitaliasasi telah terbukti mempercepat bagaimana UMKM bisa masuk platform digital dan meningkatkan skala usahanya. Dulu kalau kita beli mangga dari Jawa Timur, perlu ke supermarket. Barangkali sekarang lebih mudah. Tidak hanya lewat e-commerce, tapi bisa lewat WhatsApp,” papar dia dalam acara pelantikan PP ISEI dan PI ISEI Periode 2021-2024, Jumat (29/10/2021).
Meski demikian, Perry menyadari langkah itu memerlukan klasterisasi kelompok usaha, yakni dari kelompok usaha kecil menjadi kelompok usaha dengan skala ekonomi yang dapat ditingkatkan.
“Itulah yang terus kita lakukan sehingga perlu didukung dengan pengembangan modal bisnis, dukungan kebijakan, afirmasi diperlukan,” lanjut Perry.
Digitalisasi lain yang diperlukan UMKM, menurut Perry, adalah penyediaan sistem pembayaran dan pembiayaan.
“Bahkan kami juga akan mendukung juga melalui digital payment dan kebijakan dan inovasi dan pembiayaan,” kata dia.
Tak hanya digital, pembiayaan konvensional disediakan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) baik dari pemerintah maupun pembiayaan Ultra Mikro (UMi), bank wakaf mikro, dan keuangan sosial syariah.
Di samping digitalisasi, dukungan perbankan juga diperlukan dalam langkah meningkatkan inklusi keuangan.
“Yang tentu saja harus kita dukung perbankan. Pilihan alternatif pembiayaan selain kredit, perlunya sekuritas atau pun produk-produk lain. Tentu saja bagaimana mengatasi persepsi risiko,” ujar dia.
[Dexpert.co.id]
(Sumber: CNBC.com )