Jakarta – Pandemi Covid-19 ternyata membuat transformasi digital lebih cepat terjadi. Yakni mengubah aktivitas yang tadinya offline menjadi online, seperti sekolah atau melakukan distribusi secara teknologi.
Dari teknologi untuk melakukan transformasi ada data dan artificial intelligence (AI). Serta juga cloud yang menguntungkan bagi perusahaan, efesien dari biaya dan juga cepat melakukan transformasi.
“Cloud adalah wacana baru bagaimana company lebih agile, cost efektif dan jauh lebih cepat melakukan transformasi di market,” kata Presiden Director IBM Indonesia, Tan Wijaya dalam Tech Conference 2021 CNBC Indonesia, Kamis (16/9/2021).
Dia menyebutkan pertumbuhan market cloud terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan dari 2018-2023 tercatat lebih dari 25%.
Berbicara soal cloud ada tiga hal yakni layer infrastruktur, platform, dan software. Untuk infrastruktur berbicara server, storage dan komputer, sementara platform berbicara lebih luas dari infrastruktur.
Layanan software mengenai mengonsumsi dengan cara model bisnis baru.
Selain itu, pola konsumsi juga tercatat berubah. Tan menyebut di masa lalu soal IT berbicara soal Belanja model (capex). Namun saat ini berbuah menjadi model belanja operasional (opex). Cloud bisa melakukan yang diperlukan.
“Dan hal ini Cloud bisa melakukan atau meng-address situasi yang diperlukan,” ungkapnya.
Dengan cloud, Tan menyebut perusahaan berubah model bisnis menjadi model opex. Dengan cara itu maka biaya yang dikeluarkan lebih rendah dan bisa melakukan ekspansi pasar.
Selain itu, juga dapat mengurangi resiko berbisnis dari perusahaan tersebut.
“Bisa menggunakan kelebihan ini, melakukan ekspansi dari sisi market. Bisa mengurangi business risk, karena biaya tidak sebesar capex,” kata dia.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )